Thursday 10 February 2011

Pengajaran Permainan Bola Tangan


  Cara mendribling
1, Mendribling dengan jalan, menggunakan tangan kanan
            Sikap permulaan:
Ø      Posisi badan Berdiri kangkang selebar bahu
Ø      Kedua kaki sejajar dan kedua tangan memegang bola didepan badan sekitar perut atau pinggang agak kesamping kanan.
Pelaksanaannya:
Ø      Setelah sikap permulaan siap langkahkan kaki kiri kedepan pada hitungan 1, pada hitungan kedua langkahkan kaki kanan dan hitungan ketiga langkahkan kaki kiri kedepan, lalu pada hitungan ke 4 pantiulkan bola ke tanah atau lantai dengan tangan kanankearah atau di depan kaki kanan .
Ø      Begitu pantulan bola kembali sekitar perut atau pinggang, bola di tangkap dengan kedua tangan kembali di ikuti dengan melangkahkan kaki kanan kedepan.
Ø      Lakukan latihan dengan berulang-ulan gsampai batas yang di tentukan
Sikap akhir:
Ø      Berhenti dan berdir iseperti pada sikap permulaan,untuk melanjutkan bola bias dioper atau membalik terus memantulkan bola kembali atau bergantian dengan teman.

             Cara mengajarkan
Pendahuluan (15menit)
Ø      Anak di siapkan di bariskan
Ø      Berdoa
Ø      Materi dribbling
Kegiatan inti (60 menit)
Ø      Pertama di bagi menjadi 2 kelompok  atau lebih
Ø      Kelompok yang pertama memegang bola dan kelompok kedua berada di depan  kaelompok 1 dan diatur jaraknya
Ø      Kelompok pertama lakukan dribbling dengan cara-cara seperti gerakan diatas baik dribbling berjalan atau  berlari dengan hitungan1-4 pantulkan bola dan lempar/oper ke kelompok 2 dan kelonmpojk 2 lakukan seperti kelompok 1, sampai semua mendapatkan giliran/ yang telah ditentukan.
Mendribling dengan melewati pemain atau rintangan
Ø      Pasang rintangan antara 1-5 corong / teman dengan zig-zag.
Ø      Semua anak di bariskan dan mendapatkan bola lalu bergerak melewati lawan/ ritangan yang telah disediakan jangan sampai menyentuhnya, lalu bergantian dengan yang lainya sertya lakukan ddribling seperti gerakan cara-cara di atas.
Ø       Lakukan secara berulang-ulang sampai semua kebagian dan dapat mencapai yang diberikan.
Formasi
X X X X X X         
X X X X X X
X X X X X X
G
Penutup (15 menit)
Ø    Berdoa
Ø    Bubar

LOMPAT JAUH


A. Pengertian
Lompat jauh adalah cabang dari atletik dan sebagai bagian dari mata rantai pendidikan jasmani yang berarti merupakan bagian dari materi pendidikan jasmani secara keseluruhan, tapi bila dikelompokkan maka lompat jauh termasuk dalam cabang olahraga yang bercirikan perlombaan.
Menurut Abdul Gafur (1983:89)
pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan yang bertujuan untuk meningkatkan individu secara organik, noeromuskuler, intelektual, dan emosional melalui aktivitas fisik. Secara eksplisit istilah pendidikan jasmani di bedakan dengan olahraga. Dalam arti sempit olahraga dapat diartikan sebagai segala kegiatan atau usaha untuk mendorong, membangkitkan, mengembangkan, dan membina kekuatan-kekuatan jasmaniah maupun rohaniah pada setiap manusia.
Dapat disimpulkan bahwa pendidikan jasmani merupakan proses pendidikan yang bermanfaat aktifitas jasmani dan direncanakan siswa secara sistematik bertujuan untuk meningkatkan individu secara organik, neoromuskuler, perseptual, kognitif, sosial dan emosional.

B. Hakekat Lompat Jauh Gaya Jongkok
Atletik mempunyai peranan penting terhadap cabang-cabang olahraga karena gerakan-gerakannya merupakan gerakan dari seluruh gerakan olahraga. Dalam cabang olahraga atletik ada empat nomor lompat, yaitu nomor lompat jauh, lompat jangkit, lompat tinggi dan lompat galah.
 Menurut Dep P dan K (1989:531) Lompat jauh yaitu melompat kedepan dengan bertolak pada satu kaki untuk mencapai suatu kejauhan yang dapat dijangkau. Sementara itu menurut Achmad (2008:01) Lompat jauh adalah sejenis acara olahraga di mana seseorang atlet mencoba mendarat sejauh yang boleh dari tempat yang dituju. Pendapat lain menyebutkan bahwa tujuan dari lompat jauh adalah mencapai jarak lompatan yang sejauh-jauhnya, Kusyanto (1996:104) berdasarkan hal tersebut diatas maka dapat disimpulkan bahwa lompat jauh adalah suatu bentuk gerakan yang merupakan rangkaian urutan gerakan yang dilakukan untuk mencapai jarak sejauh-jauhnya yang merupakan hasil dari kecepatan horizontal yang dibuat sewaktu awalan, dengan daya vertikal yang dihasilkan oleh daya ledak.
Lompat yaitu bergerak dengan mengangkat kaki kedepan, kebawah atau keatas dan dengan cepat menurunkannya lagi keseberang (Dep P dan K 1989:531). Menurut Nugroho (1996:09) lompat jauh yang benar perlu memperhatikan unsur-unsur awalan, tolakan, sikap badan di udara dan sikap badan pada waktu mendarat. Keempat unsur ini merupakan suatu kesatuan yaitu urutan gerakan lompat yang tidak terputus-putus.

C. Nilai yang Terkandung dalam Lompat Jauh
Sebagaimana karakteristiknya lompat jauh mengandung unsur ketrampilan gerak yaitu berupa teknik-teknik lari (awalan), take obb (tolakan), melayang di udara, dan mendarat (landing).
Kecepatan adalah kemampuan seseorang untuk melakukan gerakan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Power adalah kekuatan fisik yang maksimal dalam melakukan gerakan, kelincahan adalah kemampuan seseorang untuk merubah arah dalam keadaan bergerak orang yang lincah suatu posisi berbeda dengan kecepatan tinggi dan koordinasi gerak yang baik. Ketepatan adalah kemampuan seseorang dalam melakukan gerakan tepat dan bisa menempatkan suatu sasaran yang ia inginkan. Daya ledak adalah kekuatan otot kaki pada saat melakukan lompatan, kekuatan otot kaki sangat berpengaruh terhadap hasil lompat jauh.

D. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Lompat Jauh
Untuk mencapai hasil lompat jauh yang maksimal serta sempurna, menurut Harsono (1983:36) terdapat dua aspek yang harus di perhatikan dan dilatih oleh atlet itu yaitu:

E. Latihan Fisik (physical training)
Yang dimaksud dengan latihan fisik adalah latihan yang di tunjukkan untuk mengembangkan dan meningkatkan kondisi seseorang. Latihan ini mencakup semua komponen fisik, antara lain: kekuatan otot, daya tahan, kardioraskuler, daya tahan otot, kelincahan, kecepatan, power, stamina, dan kekuatan.

F. Latihan Teknik (techinacal training)
2. Latihan teknik adalah latihan yang dilakukan pada upaya penyempurnaan teknik-teknik dasar gerakan yang di perlukan dalam cabang olahraga tertentu yang diperlukan seorang atlet. Latihan teknik ini diperlukan untuk mengembangkan kebiasaan, motorik dan perkembangan. Neutromuskuler. Latihan ini sudah mengarah kepada kekhususan untuk memikirkan teknik gerakan cabang olahraga tertentu, contohnya latihan teknik dalam nomor lompat jauh seperti lari (awalan), take aff (tolakan), melayang di udara dan landing (mendarat).
1. Gerakan dalam Lompat Jauh
a. Tahap Lari (awalan)
Tahap lari merupakan tahap pertama dari serangkaian gerak dalam cabang lompat jauh yang bertujuan untuk meningkatkan kecepatan harizontal secara maksimal tanpa menimbulkan hambatan sewaktu take aff (tolakan).
Beberapa hal yang patut di perhatikan dalam latihan lari sebelum melompat pada cabang lompat jauh antara lain:
1. Jarak lari yang harus cukup panjang, sehingga memungkinkan peningkatan kecepatan sedemikian rupa sesuai dengan kebutuhan pada saat take off (tolakan).
2. Dalam keadaan lari, siswa harus tetap mampu mengontrol posisi tubuhnya sehingga dapat melakukan take off (tolakan) yang efektif.
3. Gerakan lari harus dilakukan secara konsisten dan uniform (serangan) sehingga siswa dapat mencapai titik take off dengan tepat.
4. Untuk seorang pemula, sebaiknya jarak lari cukup 20 – 30 meter saja, sedangkan untuk yang sudah perpengalaman maka jarak lari tersebut dapat di tingkatkan sehingga sejauh 30 – 45 meter tergantung pada kemampuan yang bersangkutan dalam menambah kecepatannya.

b. Tahap Mendarat (landing)
Tahap mendarat (landing) merupakan tahap terakhir dari serangkaian gerakan dalam cabang lompat jauh yang bertujuan untuk mendapatkan suatu posisi dengan kedua kaki menyentuh posisi sejauh mungkin di depan pusat gaya, berat tubuh pelompat, dan mencegah (jangan sampai) tubuh pelompat jauh ke belakang).
Beberapa hal yang harus di perhatikan dalam melakukan pendaratan (landing) pada cabang lompat jauh antara lain:
1. Posisi landing yang terbaik hendaknya merupakan lanjutan dari pola melayangkan pusat gaya berat tubuh, tentunya harus terletak sejauh mungkin, yaitu pada jarak horizontal terbesar antara tumit dan pusat gaya berat tubuh.
2. Tubuh bagian atas harus setegak mungkin dengan tungkai terjulur lurus kedepan.
3. Tangan yang terletak di belakang tubuh landing, harus segera di lempar ke muka begitu kaki menyentuh pasir.
4. Gerakan segera dari tangan akan membantu tubuh untuk bertumpu di atas kaki.
5. Posisi landing yang efisien tergantung pada teknik yang digunakan pada waktu melayang.

G. Hakikat Latihan Beban
a. Pengertian Latihan Beban
Latihan beban adalah sebuah metode latihan yang diakui untuk mengembangkan otot dan kekuatan kaki, tetapi ini harus dilakukan dengan pengawas dan perencanaan khusus. Program latihan harus disusun secara ilmiah agar menghasilkan manfaat yang terbaik setiap pribadi.
Pelatihan yang cerdik akan merancang program latihannya secara bevariasi agar siswa tetap senang dalam berlatih dengan baik. Konsep ini dipegang teguh agar selama mengikuti latihan siswa merasa senang, sehingga dapat berkonsentrasi mengikuti latihan dengan baik.
b. Tujuan Latihan Beban
Tujuan latihan beban antara lain:
1. Melatih kekuatan otot tungkai
Untuk menciptakan lompatan yang lebih sempurna dan terarah maka perlu di latih kekuatan otot tungkai merupakan pondasi kekuatan dalam melakukan lompatan.
2. Agar tidak membosankan
Seorang guru dalam menyampaikan materi pelajaran di harapkan banyak melakukan bermacam-macam latihan yang bertujuan supaya setiap siswa yang menerima materi pelajaran yang diterima tidak merasa jenuh dan tidak membosankan sehingga siswa meningkatkan latihannya.

D. Latihan Loncat Kodok Menggunakan Beban Deker
     1. Bentuk Latihan Lompat Kodok Menggunakan Beban Deker
Beban di buat di bentuk seperti pembalut luka akan tetapi diberi kantong yang berisikan pasir setelah itu di beri tali pengikat supaya posisi pemberat betul-betul aman dan tidak ada gangguan, beban yang di berikan yaitu kedua buah deker dengan bentuk yang sama.
2. Berat BebanBerat beban deker dibagi dua yaitu betis kanan dan betis kiri, jadi betis kanan seberat 0.75 kg dan betis kiri seberat 0,75 kg.
3. Latihan Lompat Kodok Dalam latihan melompat gerakan sama dan menyerupai seekor kodok melompat.
4. Kegunaannya
Latihan beban menggunakan beban deker juga berguna untuk melatih kekuatan otot kaki untuk menahan beban yang dilakukan sewaktu melakukan lompatan. Hal ini dilakukan dengan latihan yang rutin dan secara berulang-ulang supaya otot kaki betul-betul terlatih sewaktu melakukan lompataN
Hakekat Latihan Loncat Kodok Menggunakan Beban Deker
Loncat yaitu dengan kedua atau keempat kaki bersama-sama seperti kodok atau kelinci. Loncat kodok yaitu lompat dengan kedua kaki bersama-sama seperti kodok (Dep P dan K 1989:531). Menurut Syaifuddin (1992:101) untuk latihan gerakan lompat dapat dilakukan dengan menirukan gerakan melompat berbagai binatang seperti kodok, kanguru, kelinci.
Latihan loncat kodok menggunakan beban bertujuan untuk meningkatkan lompatan siswa, agar lompatan yang dihasilkan dapat dilakukan dengan maksimal atau lebih jauh dari biasanya. Loncat kodok (frog leaps) merupakan salah satu bentuk latihan pliometrik untuk power tungkai (KONI, 2000:28).
Dalam penelitian ini peneliti mengambil latihan loncat kodok menggunakan beban deker untuk melatih kekuatan tungkai. Latihan loncat kodok menggunakan beban deker bermanfaat untuk meningkatkan power otot tungkai siswa agar lompatan yang dihasilkan dapat dilakukan dengan sejauh-jauhnya.
Loncat kodok dapat dilakukan dengan mempersiapkan kedua kaki bersama-sama. Adapun uraiannya adalah sebagai berikut:
1. Sikap awal dapat dilakukan dengan berdiri rileks, kemudian jongkok menggunakan beban deker dengan dua kaki, lutut ditekuk dan kedua tangan kedepan lutut untuk keseimbangan pada saat meloncat.
2. Gerakan dari sikap awal, yaitu jongkok menggunakan beban kemudian kedua kaki meloncat kedepan secara bersama-sama, layaknya kodok yang sedang meloncat. Gerakan meloncat ke depan dilakukan secara berulang-ulang (repetisi) sesuai dengan yang diharapkan.
3. Pendaratan dari sikap meloncat ke depan daat pendaratan dilakukan dengan kedua kaki secara bersama-sama dengan posisi jongkok agar pada saat meloncat dan mendarat tidak terjatuh maka perlu menggunakan tangan sebagai keseimbangan.
4. Beban dalam latihan loncat kodok ini penambahan beban secara meningkat sesuai dengan program latihan. Pelaksanaannya memperhatikan repetisi, set dan interval diantara set. Irama gerakan loncatan adalah 1 detik. Untuk lebih jelasnya lihat gambar dibawah ini!
Analisis gerak loncat kodok diatas perlu dianalisis guna mendukung hipotesis yang nantinya perlu diuji kebenarannya. Dari gerakan loncat kodok maka otot-otot yang terlatih adalah sebagai berikut:
Otot tungkai pada waktu menekuk fleksi dan pada saat menolak secara serentak atau meluruskan ekstensi. Bila kita analisis dari gerakan loncat kodok kita melihat adanya kerja otot dua tungkai dalam satu set.
Gerak “lompat” dan “loncat” sebenarnya mempunyai kesamaan arti yang sama. Dalam kamus besar Bahasa Indonesia (1989:531) Lompat yaitu bergerak dengan mengangkat kaki kedepan, kebawah atau keatas dan dengan cepat mengangkat kaki kedepan, kebawah atau keatas dan dengan cepat menurunkannya lagi keseberang, sedangkan loncat yaitu lompat dengan kedua atau keempat kaki bersama-sama (seperti kodok, kelinci).
Penggunaan kata “lompat” lebih cenderung bersifat secara umum atau menyeluruh, bisa digunakan untuk Manusia atau Binatang. Sedangkan kata “Loncat” lebih cenderung bersifat secara khusus (untuk binatang).
Jadi, loncat kodok yaitu lompat dengan kedua kaki bersama-sama seperti katak (Dep P dan K 1989:531). Dengan latihan diharapkan pelompat setelah bertumpu akan menghasilkan lompatan yang maksimal sehingga diarahkan menghasilkan lompatan yang jauh



Tuesday 8 February 2011

Aspek Pedidikan Kesehatan dalam Olahraga


A. Pengertian dan tujuan pendidkan kesehatan
            Pendidkan kesehatan ialah usaha sadar untuk menimbulkan perubahan tingkah laku hidup sehat. Perubahan itu terutama pada diri seseorang yang kemudian mempengaruhi lingkungan masyarakat disekitarnya.
            Derajat sehat bertalian dengan status kesehatan. Yang dimaksud dengan status kesehatan ialah keadaan jasmani, rohani, dan sosial yang baik tanpa keluhan sakit sehingga seseorang dapat menggunakan pikiran dan tenaganya dengan sebaik-baiknya untuk mencapai prestasi kerja yang lebih baik.
            Tujuan khusus pendidikan kesehatan ialah untuk membantu dan mendorong setiap orang untuk mencapai status kesehatan yang lebih baik melalui usaha dan perbuatannya sendiri. Dalam dokumen organisasi Kesehatan Sedunia (WHO)
pada tahun 1954 dapat kita baca tujuan pendidikan kesehatan, yakni sebagai berikut:
 “usaha pendidikan kesehatan harus dimulai dari minat (interest) setiap orang untuk meningkatkan kadaan kehidupan dan terbentuk rasa bertanggung jawab terhadap diri, keluarga, masyarakat dan bangsanya”.
Para ahli psikologi berpendapat, perilaku manusia mengandung beberapa aspek yang selalu berubah-ubah. Sumber bacaan dalam psikologi banyak membahas masalah ini. Tokoh pendidikan, Benjamin S. Bloom misalnya, menggolongkan perilaku manusia menjadi tiga aspek utama. Dia menggunakan istilah “domain” karena masing-masing aspek perilaku itu juga mengandung beberapa sifat. Ketiga domain yang dimaksud ialah
1.domain kognitif
2. domain afektif, dan
3. domain psikomotorik.
            Ketiga dominan itu memang bisa dibahas secara terpisah. Tapi dalam kenyataannya ketiga domain itu berkaitan erat dan saling mempengaruhi jika salah satu dominan terpengaruh atau berubah, maka domain lainya juga bisa berubah.
            Fungsi utama pendidikan kesehatan ialah menanamkan pengertian dan pemahaman terhadap beberapa aspek yang terkait dengan pencapaian derajat sehat.
            Manusia merupakan faktor utama yang menentukan masalah kesehatan, faktor yang mempengaruhi hubungan antara manusia dan lingkungannya terutama pengetahua, sikap, dan perbuatan manusia itu sendiri. Adapun rusaknya hubungan manusia dan lingkungannya, terutama karena:
a.       Ketidaktahuan
b.      Kebiasaan yang salah
c.       Kepercayaan yang tidak menguntungkan.
Olahraga pada dasarnya berisi kegiatan yang berorientasi pada gerak.pelaksanaannya bergantung pada kemampuan dan tujuan yang ingin di capai oleh pelakunya. Adapun kegiatan jasmani atau olahraga akan mendapatkan dampak positif dan negatifnya, dampak positifnya badan menjadi sehat sedangkan dampak negatipnya jika kegiatan jasmani tersebut tidak di lakukan dengan akan mengakibatkan cedera dll.
Keuntungan yang dapat diraih melalui program pendidikan jasmani dan olahraga di sekolah atau perguruan tinggi ialah pencapaian beberapa tujuan yang selaras dengan tujuan pendidikan kesehatan.
a.       Secara teratur olahraga.
b.      Memeperhatikan makanan yang menghasilkan tenaga dan bergizi.
c.       Memelihara kebersihan diri.
d.      Menghindari perbuatan yang dapat merusak kesehatan (misalnya, tidak merokok, minum minuman keras).
e.       Memelihara kebersihan da kesehatan lingkungan, termasuk fasilitas olahraga yang digunakan.
f.        Mencegah hal-hal yang dapat menimbulkan cedra atau yang membahayakan kesehatan (misalnya, perlu dilakukan pemanansansebelun berolah raga, pemeriksaan kesehatan secara teratur, atau melekukan kegiatan olahraga dengan intensitas sesuai dengan kemampuan).

B. Masalah Kesehatan di Indonesia
            Masalah utamanya adalah status kesehatan masyarakat yang masih rendah.gejala ini terungkap dari ciri-ciri umum yakni tingkat kelahiran dan tingkat kematian bayi masih tinggi. Menurut laporan Survei Bank Dunia (1985), indonesia memiliki tingkat kelahiran kasar sebanyak 34 per seribu dan tingkat kematian sebanyak 13 per seribu.
            Salah satu penyebab utama terjadinya masalah itu ialah rendahnya tingkat pegetahuan penduduk tentang pemeliharaan kesehatan. Adapun beberpa faktor masalah kesehatan yang timbul di negara kita ialah faktor yang seimbang seperti jmlah penduduk dan lingkungan hidupnya.
            Masalah kesehatan berakar pada tiga faktor utama yaitu;
a.       kepadatan penduduk
b.      pola penyakit dan,
c.       kekurangan gizi.

C. Usaha Pemecahan Masalah Kesehatan
            Usaha pemecahan masalah kesehatan yaitu
1.   Usaha pencegahan, pencegahan dilakukan terutama melalui peran serta masyarakat untuk waspada . pelaksanaannya meliputi tiga tahap yaitu;
    1. Pencegahan premier, pada tahap ini yang di lakukan ialah mencegah sedini mungkin melalui pendidikan, mencakup penyuluhan, pendidikan non formal dan pendidikan formal.
    2. Pencegahn sekunder, usaha yangdi lakukan pada tahap ini ialah bantuan kepada mereka yangtelah menunjukan tanda-tanda sakit.
    3. Pencegahan tertier, usaha ini di tujukan pada penderita yang telah mulai sembuh dari penyakit yang dideritanya, dengan cara memeriksakan kesehatannya secara teratur.
  1. Usaha pengobatan, usaha pengobatan merupakan tanggung jawab dan wewenang tenaga medis, persoalan ini lebih banyak di tangani oleh dokter, paramedis,dan tenaga paramedis lainnya.
  2. Usaha pemulihan, usaha ini merupakan cara pemecahan masalah kesehatan yang di lakukan oleh tenaga medis dengan cara memberikan anjuran untuk menjaga kesehatan, larangan-larangan yang harus di jauhi.

D. Pemecahan Masalah Kesehatan Secara Sistematis.
            Masalah kesehatan perlu di pecahkan secara sistematis, artinya ada seperangkat langkah yang mesti di tempuh. Langkah-langkah tersebut meliputi:
  1. Identifikasi masalah.
Yang di telaah ialah penderita, penyebab, frekuensi kejadian, waktu, tempat, jenis dan beratnya masalah kesehatan atau kecelakaan.






rpp tolak peluru sma xi

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah                 :
Mata Pelajaran                :  Pend. Jasmani  Olahraga dan Kesehatan
Kelas / Semester             :  XI
Alokasi Waktu                :  2 x 45 Menit
Materi Pembelajaran        : Atletik Tolak Peluru (Gaya Menyampig)

A. Standar Kompetensi                   
Mempraktekan berbagai keterampilan permainan olahraga dengan teknik dan nilai-niai yang terkandung  didalamnya.

B. Kompetensi Dasar
Memprakekan keterampilan teknik  salah satu Nomor atletik Tolak Peluru dengan menggunakan peraturan yang  dimodifikasi serta nilai kerja-sama, kerja keras dan percaya diri 

C. Indikator
  • melakukan teknik dasar memegang peluru
  • melakukan teknik dasar tolak peluru gaya menyamping
  • melakukan kordinasi tolak peluru dengan awalan baik dan benar

D. Tujuan Pembelajaran
  • siswa dapat melakukan teknik dasar tolak peluru gaya menyamping
  • siswa dapat melakukan rangkaian kordinasi tolak peluru
  • siswa dapat melakukan tolak peluru dengan penuh percaya diri dan kerja keras

E. Langkah Pembelajaran / Pengalaman Belajar :
1. Model Pembelajaran
·        Demonstrasi,
·        penugasan,
·        bagian,
·        keseluruhan
2. Media dan Sumber Pembelajaran
·        Lapangan, Pluit, Peluru, dan alat-alat lain yang sesuai.
·        Buku Pendidikan Jasamani Olah Raga dan Kesehatan SMA Kelas 2 (Drs. Agus Mukholin, M.Pd.)
3. Pengalaman Belajar :
Materi Pokok
Uraian Materi
Formasi
Keterangan
A. Pendahuluan
     (15 Menit) meny-
     iapkan anak-anak
     Untuk mengikuti
     Pelajaran inti

B. Latihan inti
    1. (65 menit)
        Siswa mende-
        ngarkan penje-
        lasan guru 
        tentang materi
        tolak peluru.
















C. Penutup (10 menitt)
Mengembalikan kondisi siswa untuk mengikuti kegiatan berikutnya).
- mengabsen siswa
- berdo’a
- peregangan/pemanasan
  (statis, dinamis)


- Siswa mendengarkan
   dan memperhatikan
   penjelasan guru
- perkenalan dengan peluru (memegang peluru)
-Siswa melakukan gerakan tanpa alat secara bergantian
-Siswa berlatih tolak peluru gaya menyamping tanpa awalan dengan cara : memegang peluru di pangkal jari dengan tiga jari di belakang peluru diletakan dekat leher siku diangkat sejajar bahu, menolak peluru dengan meluruskan sikut diikuti diluruskannya badan sebagai daya dorong.
- Secara bergantian siswa berlatih menolak peluru dengan awalan

- pelemasan
- evaluasi pembelajaran
- tanya jawab
- berdo’a.
XXXXXX
XXXXXX    G
XXXXXX

 

XXXXXX
XXXXXX    G
XXXXXX




 



         











 



       H    G

                                  


XXXXXX
XXXXXX    G
XXXXXX

X = Siswa
G = Guru
→ = Siswa yang melakukan
      gerakan

















LEMBAR PENGAMATAN / PENILAIAN

No.
Nama Siswa
Aspek yang dinilai
Jumlah
Skor
NILAI
1
2
3
4
1







2







3







4







5







6







7







8







9







10







11







12







13







14








Aspek yang dinilai:
1.      sikap tangan cara memegang peluru
2.      sikap awal menolak peluru
3.      sikap badan dan posisi kaki saat menolak
4.      kordinasi rangkaian gerak tolak peluru
5.      sikap keseriusan,kerja keras dan percaya diri


                     Jumlah skor yang diperoleh
Nilai =  ----------------------------------------- X 100%
                     Jumlah skor maksimal




Mengetahui
KEPSEK


_____________________________


Rajagaluh,  Januari 2011

Praktikan,


________________________






BERKENALAN DENGAN STATISTIK

1. ARTI DAN KEGUNAAN DATA
            Menurut webster’s New Dictionari, data berarti sesuatu yang diketahui atau dianggap. Dengan demikian data dapat  memberikan gambaran tentang suatu keadaan atau persoalan.data tentang sesuatu pada umumnya dikaitkan dengan tempat dan waktu, penyebutan tempat dan waktu ini sangat penting , sebab selain data itu akan berubah-ubah dari waktu ke waktu, data juga berbeda menurut tempat.
            Kegunaan data pada dasarnya adalah untuk membuat keputusan oleh para pembuat keputusan (decision makers). Pihak yang mengambil keputusan disebut decision makers.namun dalam prakteknya, yang dimaksud sebagai decision makers biasanya adalah pimpinan. Data dapat berguna , bila dikaitkan dengan masalah manajemen, sebagai:
a.       dasar atau perencanaan, agar perencanaan  sesuai dengan kemampuan yang ada, sehingga dapat mencegah perencanaan yang ambisius dan susah di laksanakan. Kemampuan yang dimaksud ialah kemampuan personil, kemampuan pembiayaan (keuangan), serta kemampuan material
b.      alat pengendalian terhadap pelaksanaan atau implementasi perencanaan tersebut agar bisa diketahui dengan segera, kesalahan atau penyimpangan yang terjadi sehingga dapat segera dilakukan perbaikan atau koreksi.
c.       Dasar evaluasi hasil kerja akhir,  apakah hasil kerja yang telah ditargetkan bisa tercapai 100%,90% atau kurang dari itu?apabila target tidak tercapai, faktor-faktor apa yang menyebabkannya? Semua itu memerlukan data.

Kebutuhan terhadap statistik
a.      menjabarkan dan memahami suatu hubungan.
Jumlah data kuantitatif yang dikumpulkan, diolah, dan disajikan kepada umum serta pengambil keputusan dalam suatu organisasi untuk tujuan tertentu telah meningkat dengan sangat cepat. Oleh karena itu diperlukan suatu kemampuan untuk menyaring jumlah yang begitu besar agar kita dapat mengidentifikasikan dan menjabarkan hubungan antar variabel yang kadang-kadang terselubung,tetapi sering kali sangat penting dalam mengambil keputusan.
b.      mengambil keputusan yang lebih baik
c.       menangani perubahan