Thursday 7 October 2010

PENCAK SILAT

Pengertian Tentang Pencak Silat


Abdus syukur mengatakan pencak silat adalah gerakan langkah keindahan dengan menghindar yang disertakan gerakan berunsur komedi.

Mr .Wongsonegara, ketua IPSI yang pertama mengatakan bahwa pencak silat adalah gerakan serang bela,berupa taridan berirama dengan peraturan adaptasi kesopanan tertentu yang bisa di pertunjukandi depan umum.

Imam koesopangat, pencak silat merupakan gerakan bela diri tanpa lawan,sementara sifat sebagai bela diri yang tidak boleh dipertandingkan.

MAryono menyimpulkan, bahwa yang menjadi kriteria untuk membedakan arti ”pencak dari arti silat” adalah apakah sebuah gerakan itu boleh dipertontonkan atau tidak.

PB.IPSI dan BAKIN pada tahun 1975 mendepinisikan pencak silat adalah hasil budaya manusia bangsa indonesia utuk mempertahankan dan membela eksistensi dan integritasnya.

Kata pencak maupun silat sama-sama mengandung pengertian kerohanian, irama, keindahan, dan kiat maupun praktek.

B. Aspek-aspek pencak silat

a. Aspek satu kesatuan, pencak silat dalam satu aspek kesatuan adalah yang tercermin dalam senjata trisula pada lambang IPSI, ketiga ujung trisula menggambarkan unsur seni beladiri dan olahraga sedangkan gagangnya mewakili unsur spiritual.

b. Aspek spiritual, sebagai aspek mental spiitual pencak silat menitik beratkan pada pembentukan sikap dan watak kepribadian pesilat yang sesuai dengan falsafah budi pekerti luhur. Yang tujuannya untuk memperkuat naluri manusia untuk dapat membela diri dari berbagai ancaman dan bahaya

c. Aspek seni, pencak silat merupakan perwujudan kebudayaan dalam bentuk kaidah gerak dan irama, sehingga perwujudanya di tekankan pada:

- perwujudan keselarasan

- perwujudan keseimbangan

- perwujudan keserasian antara wiraga dan

- perwujudan keserasian wirama dan wirasa

Dari keempat aspek di atas dapat mendasari pengembangan pencak silat menjadi empat tujuan yatu:

1. pencak silat mental spiritual

2. pencak silat bela diri

3. pencak silat seni

4. pencak silat olahraga

C. Manfaat pencak silat

Manfaat pencak silat antara lain:

1. pencak silat sebagai pendidikan,

Merupakan bagian dari budaya bangsa Indonesia yang bernilai luhur. Nilai-nilai luhurnya sebagai berikut:

- budaya Indonesia sebagai asal dan coraknya

- falsafah budi pekerti luhur sebagai jiwa dan sumber motivasi penggunanya.

- pembinaan mental spiritual atau budi pekerti luhur,bela diri seni dan olahraga.

2. Pencak silat sebagai pendidikan jasmani

Pencak silat pada hakekatnya adalah kegiatan jasmani yang didalamnya terkandung aspek olahragadan merupakan wahana pendidikan jasmani yang memiliki tujuan tertentu. Tujuannya adalah:

- tujuan untuk mencapai kesehatan

- tujuan rekreasi

- tujuan prestasi.

3. Ruang lingkup pencak silat

Ruang lingkup pencak silat meliputi teknik-teknik sikap dan gerakan yang saling bergantung,saling menunjang secara fungsional menurut pola tertentu. Menurut munas IPSI th 1994, meliputi empat hal sebagai satu kesatuan,yaitu:

  1. sikap pasang, sikap pasang adalah sikap siaga untuk melakukan serangan dan belaan secara taktis.
  2. Gerak langkah, gerak langkah adalah teknik perpindahan atau mengubah posisi disertai kewaspadaan mental dan indra secara optimal untuk mendapatkan posisi yang menguntungkan dalam rangka mendekati atau menjauhi lawan.
  3. Serangan, serangan adalah menyerang lawan dengan penuh perhitungan agar tidak melest waktu menyerang. Serangan di bagi dua yaitu, serangan dengan lengan dan serangan dengan tungkai.
  4. Belaan, belaan adalah sikap kesiagaan membela diri atau elakan dari serangan lawan, secara teknis belaan dilakukan dalam bentuk upaya untuk keluar dari serangan lawan. Adapun tekniknya yaitu, menangkis,mengelak dan menghindar.

TEKNIK PENYERANGAN DAN PEMBELAAN.

TEKNIK PENYERANGAN

1. Konsep dasar penyerangan

Serangan dibagi berdasarkan anggota badan yang digunakan sebagai alat untuk menyerang:

A. Serangan lengan

Serangan lengan adalah sserangan yang menggunakan lengan yang di sebut pukulan, bentuknya yaitu

1. Serangan tangan

a. Serangan depan meliputi;

- Tebak, pukulan dengan telapak tangan

- Tinju, pukulan dengan kepala tangan

- Dorong, pukulan debgan kedua telapak tangan

- Sodok, pukulan dengan ujung jari tangan

- Bandul, pukulan dengan ayunan kepalan tangan

b. Serangan tangan dari arah bawah yaitu, sanggah, bandul/catok, colok/tusuk.

c. Serangan tangan dari arah atas, meliputi :

- Tumbuk, yaitu pukulan dengan kepala tangan

- Pedang, yaitu pukulan dengan sisi telapak tangan

- Tebak, yaitu pukulan dengan telapak tangan

d. Serangan tangan dari arah samping, meliputi :

- Pedang, yaitu pukulang dengan sisi telapak tangan

- Tampar, yaitu pukulan dengan telapak tangan

- Bandul, yaitu pukulan dengan kepalan tangan

- Kepret, yaitu pukulan dengan punggung tangan

2. Serangan siku

Serangan siku dapat dibedakan berdasarkan arah lintasan-nya, meliputi :

- Siku depan

- Siku serong

- Siku belakang atas dan bawah

B. Serangan Tungkai

Berdasarkan jarak dari posisi sasaran pada lawan, serangan tungkai dibagi menjadi dua yaitu, serangan yang lazim disebut tendangan dari serangan lulut yang lazim disebut lututan.

a. Serangan kaki, Tendangn dapat dibedakn menjadi 4 macam, yaitu tendangan depan (lurus), samping (T), busur (sabit), dari belakang

- Tendangan depan, yaitu dengan menggunakan pangkal jari kaki.

- Tendangan samping, yaitu dengan sisi telapak kaki

- Tendangan busur, yaitu dengan pangkal jari /punggung kaki

- Tendangan belakang, yaitu dengan lumit kaki.

b. Serangan lutut, Berdasarkan arah lintasan serangan-serangan lutut dibedakan menjadi 2 bentuk yaitu :

- Serangan lutut bawah, yaitu lintasan dari bawah ke atas

- Serangan lutut samping, yaitu lintasan dari samping

TEKNIK PEMBELAAN.

1.Konsep dasar

Pada dasarnya membela adalah mengeluarkan tubuh atau anggota tubuh kita dari arah lintasan serangan lawan atau mengalihkan / membindahkan swrangan lawan hingga tidak mengenai tubuh

2. belaan dasar

Pada bentuknya dibedakan menjadi tiga yaitu:

a. hindaran

b. elakan

c. tangkisan

3. belaan lanjutan

Biasanya diawali dengan teknik elakan, tangkisan dan terkadang dengan gerakan pendahuluan serta gerakan berangkai. Belaan lanjutan terdiri dari tangkapan,jatuhan,lepasan dan kuncian.

a. Tangkapan adalah belaan dengan cara menangkap lengan atau tungkai dari serangan lawan untuk menjaga serangan berikutnya.

प्सिकोलोगी olahraga


PSIKOLOGI OLAHRAGA

A. Pengertian Psikologi Olah Raga

1. Apakah psikologi olahraga

Psikologi adalah ilmu yang mempelajari prilaku manusia dalam hubungan dengan ingkungannya,mulai dari prilaku sederhana sampai yang kompleks.prilaku manusia yang disadari,namun ada pula yang disadari,dan prilaku yang ditampilkan seseorang dapat bersuber dari luar ataupun dari dalam dirinya sendiri.ilmu psikologi diterpkan juga kedalam bidang olahraga yang lalu dikenal sebagai psikologi olahraga.tujuan umum daari psikologi olahraga adalah untuk membantu seseorang agar dapat menampilkan prestasi maksimal,yang lebih baik dari sebelumnya.

2. Mengapa psikologi diterapkan dalam olahraga?

Meningkatnya stres dalam pertandingan dapat menyebabkan atlit bereaksi secara negatif,baik dalam hal pisik maupun psikis,sehingga kemampuan olahraganya menurun.psikologi olahraga juga diperlukan agar atlit berpikir mengenai mengapa mereka berolahraga dan apa yang ingin mereka capai.sekali tujuannya diketahui,latihan-latihan keterampilan psikologi dapat menolong tercapainya tujuan tersebut.

3. Bagaimana psikologi olahraga dapat membantu atlit agar memiliki mental yang tangguh?

Mental yang tegar,sama halnya dengan teknik dari fisik,akan didapat melalui latihan yang terencana,teratur dan sistemaatis.untuk memantu mengenal profil setiap atlit,dilakukan pemeriksaan psikologias,yang bias dikenal dengan “psikotes’dengan bantuan psikometri.propil atlit pada umumnya tidak dapat berubah banyak dari waktu kewaktu.beberapa aspek psikologi dapat diperbaiki melalui latihan keterampilan psikologis (diuraikan kemudian) yamg terencana dan sistematis,yang pelaksanaannya sangat tergantung pada komitmen siatlit terhadap program tersebut.

B. Aspek-Aspek Psikologis Yang berperan Dalam Olahraga

Pengaruh paktor psikologis pada atlit kan terlihat dengan jelas pada saat atlit tersebut bertanding.berikut ini akan diuraikan beberapa masalah psikologis yang paling sering timbul dikalangan olahraga,khususnya dalam kaitannya dengan pertandingan dan masa latihan.

1. Berpikir Positif

Berpikir positif dimaksudkan sebagai cara berpikir yang mengarahkan sesuatu kea rah positif,melihat segi baiknya,hal ini perlu dibiasakan bukan saja oleh atlit,tetapi terlebih-lebih oleh pelatih yang melatihnya.meningkatkan motivasi,dan menjalin kerja sama dengan berbagai pihak berpikir positif merupakan modal utama dapat memiliki keterampilan psikologis atau mental yang tangguh.Sebagai platih,tunjukan anda percaya bahwa atlit anda memiliki peluang untuk dapat berprestasi baik.Cemooh,celaan,dan kritik yang pedas yang tidak ada tempatnya,justru akan membuat atlit bereaksi negative dan berakibat akan menurunkan motipaasi yang diikuti dengan penurunan prestasi.

2. Penerapan Sasaran

Penerapan sasaran (goal setting) merupakan dasar dan latihan mental.pelatih perlu membantu setiap atlitnya untuk menetapkan sasaran,baik sasaran dalam latihan maupun dalam pertandingan sasaran tersebut mulai dan sasaran jangka panjang,menengah,sampaisasaran jangka pendek yang lebih spesifik.ada tiga sarat yang perlu diingat agar sasaran itu bermamfaat,yaitu:

A.Sasaran harus menantang

Sasaran yang ditunjukan sedemikian rupa,sehingga atlit merasa tertantang untuk dapat mencapai sasaran.


B. Sasaran harus dapat dicapai

Buatlah sasaran itu cukup tinggi,akan tetapi tidak perlu tinggi.atlit harus merasa bahwa sasaran yang ditetapkan itu dapat dicapai jika ia berusaha keras.

C.Sasaran harus meningkat

Mulai dari sasaran yang relatip rendah,kemudian buatlah sasaran tersebut makin lama makin tinggi,semakin sulit tercapai jika atlit tidak berlatih keras.

KOMUNIKASI DAN KONSENTRASI

Komunikasi

Komunikasi yang dimaksud adalah komunikasi dua arah,khususnya antara atlit dengan pelatih.masalah yang sering timbul dalam hal kurang terjadinya komunikasi yang baik antara pelatih dengan atlitnya.adalah timbulnya-timbulnya salah pengertian yang menyebabkan atlit diperlakukan tidak adil,sehingga tidak mau bersikap terbukaterhadap pelatih.akibat lebih jauh adalaah berkurangnya kepercayaan atlit tterhadap pelatih.keterbukaan pelatih dalam hal program latihan akan membantu terjadinya komunikasi yang baik asalkan dilakukan secara obyektip dan konsekwen.

Sebelum program latihan dijalankan perlu dijelaskan dan dibuat peraturan mengenai tatatertib latihan dan aturan main lainnya termasuk sangsi yang dikenakan jika terjadi pelanggaran terhadap peraturan yang telah dibuat tersebut.misalnya seorang atlit minum koka-kola dalam latihan lalu dihukum oleh pelatih.atlit tersebut bingung dan bertanya Tanya mengapa ia dihukum oleh pelatih karna ia tidak pernah dijelaskan sebelumnya bahwa dalam latihan dilarang minum minuman barsoda.demikian dalam hal pelaksanaannya peraturan yang sudah dibuat haruslah dijalankan secara konsekwen artinya jika seorang atlit dihukum karena melanggar peraturan tertentu maka jika ada atlit lain yang melanggar peraturan yang sama iapun harus mendapat hukuman yang sama demikian pula jika atlit yang sama melakukannya lagi dikemudian hari.

Kosentrasi

Kosentrasi merupakan suatu keadaan dimana kesadaran seseorang tertuju pada suatu objek tertentu dalam waktu tertentu.makin baik konsentrasi seseorang maka makin lama ia dapat melakukan konsentrasi.dalam olahraga konsentrasi angat penting peranannya dengan berkurangnya atau terganggunya konsentrasi atlit pada saat latihan apalagi pertandingan maka akan timbul berbagai masalah.dalam olahraga masalah yang sering timbul akibat tergangunya konsentrasi adalah berkurangnya akurasi lemparan,pukulan,tendangan,dan tembakan sehingga tidak mengenai sasaran.akibat lebih lanjut jika akurasi berkurang adalah strategi yang sudah disiapkan menjadi tidak jalan.

Atlit,Pelatih,dan Lingkungan

Atlit,Pelatih,dan Lingkungan

Atlit,pelatih dan lingkungan merupakan tiga aspek yang berkaitan satu sama lain dalam membicarakan psikologi olahraga dan psikologi senam,istilah atlit tidak terbahas dalam individu yang berpropesi sebagai olahragawan,tetapi juga mencakup secara umum yang melakukan kegiatan olahraga.lingkungan tidak terbatas pada lingkungan pisik semataa-mata tetapi juga lingkungan social masyarakat,termasuk dalam lingkungan kehidupan tempat atlit tinggaal.atlit,pelatih dan lingkungan adalah tiga aspek yang merupakan satu kesatuan yang menentukan athletic performance agar sulit untuk diterjamaahkan karna merupakan suatu istilah spasipik uang tida bias disamakan artinya dengan misalnya perilaku atletik.

Seorang atlit adalah individu yang memiliki keunikan tersendiri ia memiliki bakat tersendiri,pola prilaku dan kepribadian tersendiri serta latar belakang kehidupan yang mempengaruhi secara spasipik .kemampuan adaptip individu untuk melaksanakan kerja sama kelompok sangat menentukan peranannya kelak didalam kelompoknya,Namun demikian keunikan individu seorang atlit sering kali disalahartikan sebagai prilaku menyimpang,jadi setiap atlit memiliki cirri khas masing-masing dan tidak bias melakukan menyamaratakan dalam melakukan pendekatan terhadap atlit.

Pelatih

Pelatih,seperti yang sudah singgung di atas,bukan sekedar instruktur oalhraga yang memberitahukan atlit cara-cara untuk melakukan gerakan tertentu dalam olahraga.pelatih juga mungkin meniru gaya pelatih lain atau pelatih senior yang melatih dirinya ,dengan kata lain atlit cenderung untuk meniru hal-hal yang dikerjakan oleh pelatihnya.pelatih harus waspada akan hal-hal yang disampaikan pada atlitnya.Kecmesan pelatih menjelang pertandingan dapat mempengaruhi atlit untuk menjaddi makin cemas dalam bertanding.adalah tugas pelatih untuk memainkan peran penting dalam masalah-masalah psikologi seperti dibawah ini:

1. Memotipasi

Atlit sebelum,selama dan setelah periode latihan maupun pertandingan.

2. Memberikan pengaruh positip terhadap pembentukan sikap atlit.

3. Memperbaiki citra diri dan keyakinan diri atlit.

4. Menjadi pimpinan yang baik untuk meningkatkan moral atlit

5. Memahami dan memenuhi kebutuhan atlit

6. Mengidentifikasi potensi dan mempromosikan perkembangan atlit

7. Mempertahankan konsistensi performance atlit

8. Membantu atlit menahan tekananmental kekecewaan dan berbagai macam permasalahan yang berpotensi mengganggu performance kelak

9. Mempersiapkan atlit dengan memberikan bekal keterampilan dan strategi bertanding.

Lingkungan

Lingkuangan mencakup situasi,kondisi,interaksi atlit dengan atlit lain,dengan pelatih,dengan lawan tanding,penonton,peliput olahraga,serta juga terkait dengan kondisi pisik perlengkapan,pasilitas,dan lain-lain.dalam berbagai jenis olahraga,lingkungan juga terkait dengan masalah cuaca dan medan pertandingan.lingkungan memiliki aspek cakupan yang demikian luasnya,atlit yang kurang tanggap terhadap kondisi lingkungan bias kehilangan kkewaspadaan,atlit yang kurang tangguh bias mudah terpengaruh oleh kondisi lingkungan.sebaiknya kondisi yang terlalu menekan cenderung memberi dampak negative pada atlit.

filsafat islam

FILSAFAT ISLAM

1. Pengertian Umum Filsafat.

A. Segi Etimologis

Filsafat berasal dari bahasa Yunani Philosophia. Philo dari kata kerja philein yang berarti mencintai atau phila yang berarti cinta dan Sophia yang berarti kebijaksanaan. jadi philosophia adalah cinta akan kebijaksanaan atau pengetahuan yang benar. dalam bahasa Arab-nya yaitu ” failasuf ”.

Istilah philosophia pertama kali di gunakan oleh Phitagoras (abad ke-6 SM) sedangkan istilah falsafah dan failasuf (philosophia dan philosophos) itu sendiri baru populer dan lajim dipakai pada masa Sokrates dan Plato.

B. Segi termonilogi

Pengertian filsafat telah dirumuskan dalam berbagai formasi antara lain:

1. Menurut Plato; “ia memberikan filsafat dengan dialektika yang berarti seni berdiskusi. dikatakan demikian, karena filsafat harus berlangsung sebagai upaya memberikan kritik terhadap berbagai pendapat yang berlaku”.

2. Menurut Rene Descrates “filsasfat merupakan kumpulan segala pengetahuan, dimana Tuhan, alam dan manusia menjadi pokok penyelidikannya”.

3. Menurut Al Farabi; ”filsafat adalah ilmu yang menyelidiki hakikat yang sebenarnya dari segala yang ada (Al-‘Ilmu bil-maujudat fi ma hiya almaujudat)”.

Pada hakekatnya Intisari filsafat ialah berpikir secara mendalam tentang sesuatu; mengetahui apa (mahiyah), ‘Bagaimana’, dan nilai-nilai dari sesuatu yang di pelajari itu.

2. Kedudukan Filsafat di Kalangan Ulama-ulama Agama.

Memang dalam dunia Islam ada orang-orang agama yang bisa mengikuti zaman, bahkan mendahuluinya, dan membela kebebasan berpikir. akan tetapi disamping itu pula terdapat ulama-ulama agama yang membeku dan berharap akan dapat menghentikan yang selalu bergerak dan maju, karena mereka tidak dapat menerima pikiran-pikiran baru yang berlainan,dan sikap mereka nampak jelas terhadap filsafat islam.

Filosof-filosof Islam berpendirian bahwa tujuan filsafat mirip tujuan dengan agama, karena kedua-duanya bertujuan untuk mewujudkan kebahagiaan melalui kepercayaan yang benar dan perbuatan yang baik.

Ilmu-ilmu filsafat dan mantik sangat di tentang oleh para ulama-ulama (Ahlussunnah) serta Al ghazali dan yang pertama–tama menjadi sasaran kemarahan Ahlussunnah,karena seluruh pemikiran Aristoteles dalam filsafat metafisika atau filsafat ketuhanan dipandang berlawanan sama sekali dengan kepercayaan-kepercayaan Islam. yang kedua ilmu Mantik, yang dianggap berbahaya bagi akidah-akidah agama.

3. Pemaduan Agama dengan Filsafat.

Filsafat Islam pada Garis besarnya bertujuan untuk mempertemukan filsafat dengan agama. Bagi orang yang memahami semangat Islam yang mengajarkan jalan tengah dan mempelajari ilmu-ilmu keislaman maka ia akan mengetahui bahwa semangat pemaduan merupakan salah satu corak pemikiran kaum muslim pada setiap ilmu. Adapun aliran-aliran penengah yang telah di buktikan sejarah adalah;

a. Aliran Asy’ariah dalam ilmu kalam yang bisa dikatakan menguasai dunia Islam sampai sekarang ini,tidak lain adalah aliran tengah-tengah antara aliran filsafat yang memegangi bunyi nas tanpa mengemukakan penafsiran rasional,dengan aliran Mu’tazilah yang mempertahankan kebebasan sepenuhnya yang memahami nas-nas dan penafsirannya.

b. Mazhab Syafii yang menjadi mazhab penengah antara mazhab Maliki yang mendasarkan pendapat-pendapatnya kepada hadis setelah Qur’an dan mazhab Hanafi yang mendasarkan pada pikiran dan ijtihad.

Dasar-dasar para tokoh filosof-filosof untuk menyatukan agama dengan filsafat yang di pnadang mewakili filosof Islam Al-Kindi dan Ibnu Rusyd.

a. Pandangan Al Kindi.

Al-Kindi mempertemukan filsafat dengan agama, atas dasar pertimbangan bahwa filsafat adalah ilmu tentang kebenaran dan agama juga ilmu tentang kebenaran pula.Ilmu filsafat meliputi ketuhanan,keesaan,keutamaan, dan ilmu-ilmu lain yang mengajarkan bagaimana memperoleh hal-hal yang bergunadan menjauhkan hal-hal yang merugikan, dan hal tersebut di bawa juga oleh Rasul-rasul dari Tuhan. Menurut Al-Kindi kita tidak boleh malu untuk mengakui kebenaran dan mengambilnya,dari manapun datangnya,meskipun dari bangsa-bangsa lain yang jauh letaknya, selagi itu benar. Al Kindi membagi filsafat dalam tiga lapangan yaitu:

1. Ilmu fisika (ilmu thibiat) sebagai tingkatan terendah.

2. Ilmu matematika (alirmur-riyadhi) sebagai tingkatan menengah.

3. Ilmu Ketuhanan (ilmu-rububiyyah) sebagai tingkatan tertingggi.

b. Pandangan Ibnu Rusyd.

Ibnu Rusyd ikut serta melakukan pemaduan antara agama dengan filsafat, bahkan melebihi orang-orang yang sebelumnya, karena ia telah memberikan uraian yang cukup mendalam dan panjang. Ibnu Rusyd menguraikan empat persoalan yaitu:

1. Keharusan berfilsafat menurut syara, menurut Ibnu Rusyd,fungsi filsafat tidak lebih dari pada mengadakan penyelidikan tentang alam wujud dan memandangnya sebagai jalan untuk menemukan Zat yang membuatnya.

2. Keharausan Takwil, filosof-filosof Islam sepakat pendapatnya bahwa akal dan wahyu kedua-duanya menjadi sumber pengetahuan dan alat untuk mencapai kebenaran.Akan tetapi dalam Al Qur’an maupun hadist banyak Nas-nas yang menurut lahirnya berlawanan dengan filsafat, bagi Ibnu Rusyd, Nas-nas itu bisa di takwilkan sepanjang aturan-aturan takwil dalam bahasa Arab, seperti halnya kata-kata dari Syara bisa di Takwilkan pula dari segi aturan fiqih.

3. Aturan-aturan takwil, Ibnu Rusyd meletakan beberapa aturan sebagai pegangan dalam melakukan takwil, yaitu;

a. Setiap orang harus menerima dasar-dasar (prinsif-prinsif) Syara’dan mengikutinya, serta menginsyapi bahwa syara’ melarang untuk mngatakan hal-hal yang disinggung-singgung olehnya.

b. Yang berhak mengadakan takwil hanya golongan filosof semata-mata,bahkan filosof-filosof tertentu saja yang mendalami ilmunya.

c. Hasil penakwilan hanya bisa dikemukakan kepada golongan pemakai qiyas-burhani jelasnya filosof-filosof bukan kepada masyarakat awan, karena orang awam hanya lahir Nas.Orang-orang awam tidak dapat memahami penakwilan itu kalau penakwilan itu benar, jikalau penakwilan itu salah maka akan sesat.karena penakwilan di luar kesanggupan mereka. Surat (Al Imron:7’,yang artinya, Tidak ada yang mengetahui takwilnya kecuali Tuhan sendiri).

d. Kaum Muslimin sudah sepakat pendapatnya, bahwa dalam Syara’ada tiga bagian yaitu: (1) bagian yang harus diartikan menurut lahirnya. (2) bagian yang harus ditakwilkan. (3) bagian yang masih diperselisihkan.

4. Kedudukan wahyu dan pertaliannya dengan akal. Meskipun Ibnu Rusyd memuja kekuatan akal dan mempercayai kesanggupannya untuk mengetahui namun ia menyatakan bahwa dalam dunia ini ada hal-hal yang diluar kesanggupan akal pikr manusia untuk diketahuinya, karena itu ia menyatakan harus kembali kepada Wahyu yang diturunkan untuk pengetahuan penyempurnaan akal.

4. Sumber Kebenaran Filsafat dalam Pandangan Islam.

Secara prinsip Islam menempatkan filsafat dan ilmu pengetahuan di tempat yang layak dan tinggi. Bahkan banyak ayat-ayat Al Qur’an secara tegas memberi dorongan bagi pemikiran-pemikiran filosofis seperti berikut:

“Allah memberikan hikmat kepada siapa yang dikehendakinya. dan barang siapa yang diberi hikmah, sesungguhnya dia telah di beri kebajikan yang banyak, dan tak ada yang dapat mengambil pelajaran kecuali orang-orang yang berakal.” (Al baqarah/2:269)

Hikmat di sini diartikan sebagai ”pengetahuan istimewa yang di anugerahkan Allah kepada hambaNya yang dikehendakiNya”. Muhammad Abduh mengartikan hikmat sebagai rahasia-rahasia dari berbagai persoalan serta pemahaman hukum-hukum dan menerangkan kemaslahatannya serta jalan/cara yang ditempuh mengamalkannya.

Syekh Mustofa Almaraghi mengatakan, ” hikmat ialah ilmu yang berpaedah yang memberikan pengaruh dalam jiwa sehingga mendorong/mengarahkan kemauan kepada perbuatan yang diinginkannya, yang membawa kepada kebahagiaan dunia dan akhirat”.

Dr.Ahmad Fuad Alihwani, dalam buku “Ma’anil Falsafah” menyatakan bahwa “Filsafat adalah sesuatu yang terletak diantara agama dan ilmu pengetahuan . Ia menyerupai agama pada satu sisi karena ia mengandung permasalahan-permasalahan yang tidak dapat di ketahui dan di pahami sebelum orang beroleh keyakinaan, dan ia menyerupai ilmu pengetahuan di sisi lain, karena ia merupakan sesuatu hasil dari pada akal pikiran manusia, tidak hanya sekedar mendasarkan kepada Taklid dan Wahyu semata-mata.

Imam Alghazali yang semula menentang filsafat, kemudian berbalik menggunakan filsafat dalam menguraikan ilmu Tasawuf dan ia menganggap besar faedahnya mempelajari filsafat, dan banyak ayat-ayat Al Qur’an menyuruh manusia berpikir mengenai dirinya dan mengenai sarwa alam untuk meyakini adanya Tuhan sebagai sang pencipta.

Mempelajari filsafat dalam Islam bertujuan agar kita sebagai manusia dapat mengambil manfaat dari akal pikiran yang bermacam-macam itu untuk kekuatan dan kejayaan Islam sendiri. kita tidak boleh mengikuti ajaran-ajaran kefalsafahan produk manusaia, kemudian mempertentangkannya dengan Islam. Harus diyakini bahwa apa yang ada dalam Islam jauh lebih tinggi dan unggul serta lengkap di bandingkan dengan ajaran filsafat yang ada.

Wednesday 6 October 2010

permainan Kecil (bola kasti)


 PERMAINAN TRADITIONAL
BOLA KASTI


A. Sejarah Singkat Bola Kasti
Olahraga kasti ini adalah olahraga masyarakat, dimana masyarakat melakukannya pada waktu senggang atau waktu lowong, terutama oleh anak atau murid sekolah. Olahraga ini termasuk olahraga tradisional yang juga banyak diminati anak-anak remaja karena dalam permainan kasti meningkatkan ketangkasan dan kekompakan regu atau pemain. Sehingga melalui permainan kasti dapat menjalin hubungan persahabatan dan kerjasama yang baik. Biasanya permainan bola kasti kebanyakan dilakukan pada waktu sore hari dan kegiatan bola kasti dapat dilakukan oleh siapapun.
B. Teknik Dasar Permainan Kasti
Sebelum melangkah ke dalam peraturan permainan terlebih dahulu harus menguasai teknik-teknik dasar permainan kasti, beberapa teknik dalam permainan bolakasti adalah sebagai berikut:
1. Melambungkan Bola
Melambungkan bola perlu dikuasai oleh pemain karena teknik dasar inisalah satu yang menentukan dalam permainan, agar dapat melambungkan bola dengan baik tekniknya antara lain:
a. Melambungkan Bola ke Atas
langkah-langkahnya sebagai berikut:
1.      Berdiri dengan salah satu kaki di depan (kaki kanan /kiri).
2.      Pegang bola dengan tangan kanan, sejajar dengan dada
3.      Bola berada pada pangkal jari-jari, tangan kanan membuat cekungan dan menghadap ke atas.
4.      Tangan kanan di depan dada dengan siku sedikit ditekuk dan tangan kiri didepan dada.
5.      Tarik tangan kanan ke bawah hingga di samping belakang lutut.
6.      Condongkan badan agak kedepan dan tekuklah kedua lutut.
7.      Ayunkan tangan keatas dengan siku lurus.
8.      Lepaskan bola disertai dengan lecutan telapak tangan kearah atas.
b. Melambungkan Bola ke Depan
Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
1.      Berdiri dengan kaki kiri di depan.
2.      Tangan kanan memegang bola.
3.      Tangan kanan yang memegang bola lurus berada di samping paha.
4.      Posisi bola terletak pada pangkal jari-jari dan telapak tangan membuat cekungan.
5.      Selanjutnya tarik tangan kanan lurus kebelakang.
6.      Tekuk kedua lutut dan badan condong kedepan (badan tidak membungkuk).
7.      Ayunkan tangan yang memegang bola kearah depan,langkahkan kaki kanan dan luruskan lutut kiri.
C. Melempar Bola dari Atas Kepala
Lemparan bola dari arah atas biasanyadigunakan dari jarak yang jauh dari pemuykul atau pemain yang berlari, langkah-langkah melempar bola ke pada pemukul antara lain:
1.      Berdiri dalam sikap siap melempar.
2.      Posisi bola terletak pada pangkal jari-jari, ketiga jari-jari berada pada belakang bola, ibu jari dan jari kelingking berada di samping bola.
3.      Tariklah tangan kebelakang bersama dengan gerakan memutar kesamping dan langkahkan kaki kiri kedepan.
4.      Badan condong kebelakang lalu ayunkan tangan yang memegang bola dari belakang dan lemparkan dengan kaki kanan ikut maju.
2. Menangkap Bola
Ada beberapa teknik menangkap bola dalam permainan kasti, teknik ini digunakan oleh pemain penjaga.berbagai teknik tangkapan antara lain:
a. Menangkap Bola Lambung
langkah-langkahnya adalah:
1.      berdiri dengan kaki sedikit kangkang, lutut sedikit ditekuk pandangan mata tertuju kearah datangnya bola.
2.      julurkan tangan keatas depan kepala badan sedikit condong kedepan.
3.      kedua telapak tangan membuka menyerupai bunga yang merekah dan siap menangkap bola, pandangan tetap kebola.
b. Menangkap Bola Mendatar
teknik menangkapnya sebagai berikut.
1.      berdiri dengan kaki sedikit kangkang, lutut sedikit ditekuk pandangan mata tertuju kearah datangnya bola.
2.      posisi kedua telapak tangan, kedua lengan lurus kedepan dan tangan kanan atau tangan kiri yang di atas seperti bentuk tepuk tangan dari atas.
c, Menangkap Bola Dari Bawah
tekniknya sebagai berikut:
1.      kedua tangan siap menerima bola dengan berjongkok.
2.      jari-jari tangan berada di bawah sejajar arah bola yang akan datang
3.      pandangan lurus kearah bola agar dapat melihat arah bola datang
3. Memukul Bola
Memukul bola, teknik ini merupakan teknik yang harus dikuasai setiap pemain karena sebuah pukulan yang dapat menentukan berhasil tidaknya permainan. Ada beberapa teknik memukul yang harus dikuasai pemain kasti antara lain:
·        memukul bola mendatar
·        memukul bola merendah atau menyusur tanah
·        memukul bola atas kepala
4. Teknik Berlari
Berlari, teknik berlari merupakan teknik yang dapat dilakukan oleh setiap pemain. Alangkah baiknya bila teknik berlari bagi pemain kasti di perdalam lagi agar tidak kecapean bila sedang berlari. Ada beberapa teknik berlari antara lain:
·        berlari lurus
·        berlari zig-zag

C. BahanAtau Alat
1. Bola
a.      Dibuat dari karet atau kulit yang di dalamnya diisi sabut kelapa atau injuk
b.      ukuran keliling bola 19-21 cm,
c.      berat 30-70 gr atau 70-80 gr,dan
d.      diameternya 20 cm.

2. Pemukul
a.      Pemukul kasti terbuat dari kayu yang berbentuk stik pemukul.
b.      panjang kurang lebih 50- 60 cm.
c.      penampangnya berbentuk bulat telur (oval) dengan ukuran lebar 5 cm dan tebal 3,5 cm,
d.      serta panjang pegangan 15-20 cm.

D. Cara permainan
Pemain pemukul berada di dalam garis atau tempat bebas, cara bermain antara lain:
a.      Bola dilempar oleh salah seorang tim penjaga
b.      bola tersebut dipukul oleh tim yang sedang memukul
c.      Pemukul sesudah memukul harus cepat berlari ke daerah tiang pertolongan atau tiang hinggap.

E. Aturan Pertandingan atau Permainan
Sebelum bermain kasti, ada beberapa
1. Gambar Lapangan Kasti


2. Pemain
                   Kasti dimainkan oleh 2 regu tiap regu berjumlah 15 orang, 3 sebagai cadangan atau pengganti dan 12 sebagai pemain inti. Regu yang main disebut partai pemukul regu yang jaga disebut partai lapangan
3. Tiang Pertolongan
            Tiang pertolongan terbuat dari bahan yang tidak mudah patah, seperti besi, kayu, piber atau bambutiang pertolongan ditancapkan di tengah lingkaran dengan jari-jari 1 meter dan tinggi tiang pertolongan dari tanah ialah 1,5 meter, jarak tiang pertolongan dengan garis pemukul adalah 5 meter dan jarak dari garis samping 5 meter.
4. Tiang Hinggap atau Tiang Bebas
Tiang hinggap dalam permainan kasti ada dua buah, yang ditancapkan dalam tanah lingkaran berjari-jari 1 meter. Kedua tiang tersebut di tancapkan dengan jarak 5 meter dari garis belakang dan 10 meter dari garis samping kanan dan kiri. Pemain yang sidah berada di tiang hinggap aman dari incaran pemain penjaga yang memegang bola selagi pemain pemukul tidak berpinddah ke tiang hinggap yang lainnya.
5. Nomor Dada
Dalam permainan kasti setiap pemain harus memakai nomor dada yang terbuat dari kain, terpasamg didepan dada dan punggung. Nomor dada terdiri atas nomor 1-15, nomor urut 1-12 untuk pemain inti dan untuk nomor 13-15 untuk pemain cadangan.
6. Lama Permainan
Lamanya permainan di tentukan dengan dua macam cara yaitu,
a.      Pertama ditentukan dengan waktu
Jika di tentukan dengan waktu maka lama permainan adalah 2 x 20 menit dengan istirahat 5 menit atau 2 x 30 menit dengan istirahat 10 menit.
b.      Kedua dilakukan dengan inning.
Inning ialah jumlah pergantian regu pemukul menjadi regu penjaga atau sebaliknya. Jika ditentukan dengan cara inning, jumlah inning dapat ditentukan berdasarkan kesepakatan kedua regu atau panitia .
7. Pukulan Benar
Pukulan dinyatakan benar apabila:
a.      Bola setelah dipukul lewat garis pemukul dan jatuh atau mengenai benda yang berada didalam lapangan permainan
b.      Bola setelah di pukul melewati garis pemukul dan jatuh atau mengenai benda di luar lapangan setelah melewati bendera atau pembatas setengah lapangan permainan.
8. Pukulan Luput atau Luncas
Pukulan dinyatakan luncas (luput) apabila dalam usaha memukul kayu pemukul tidak mengenai bola yang dilambungkan oleh pelambung.
9. Pukulan Salah
Pukulan salah apabila bola setelah di pukul tapi masih berada di areal pukul atau jatuh diareal pukul. Serta bola keluar lapangan sebelum melewati garis tengah.
10. Hak Memukul
Hak bagi pemukul antara lain sebagai berikut:
a.      setiap pemain dari regu pemukul memiliki hak memukul satu kali pukulan dalam satu kesempatan.
b.      Pembebas (velouser) memiliki hak memukul sebanyak tiga kali, seorang pemukul dinyatakan sebagai pembebas apabila ia satu-satunya pemain yang ada di ruang bebas.
11. Lambungan Benar
Lambungan dinyatakan benar apabila:
a.      Bola dilambungkan sesuai dengan arah permintaan pemain pemukul.
b.      Bola melaju dalam ketinggian antara lutut dan kepala pemain pemukul.
c.      Bola melaju tanpa ada gerakan putaran yang di sengaja.
12. Nilai
a.      Seorang pemukul yang benar pukulannya dapat kembali ke ruang bebas atas pukulannya sendiri nilai 2. Kejadian tersebut disebut RUN
b.      Seorang pemukul yang benar pukulannya dapat kembali ke ruang bebas atas bantuan pukulan teman nilai 1
c.      Partai lapangan mendapat nilai satu apabila dapat menangkap bola pukulan lawan sebelum kena tanah.
d.      Nilai 2 diberikan apabila seorang pemain dan regu pemukul dengan pukulannya sendiri dan benar dapat langsung kembali ke ruang bebas tanpa dimatikan lawan atau dinyatakan mati oleh wasit.
13. Pemain Mati
Seorang pemain dari regu pemukul dinyatakan mati apabila anggota tubuh selain kepala terkena lemparan bola dari regu penjaga selama perjalanan, dan pemain mati bila  sengaja menerima bola dengan kepala atas lemparan penjaga.
14. Bola Mati
Bola mati adalah bola yang sudah tidak bisa dimainkan kembali di dalam permainan atau lapangan. Adapun beberapa bola yang dianggap mati antara lain:
a.      Bola dipegang pelambung dan pelambung berdiri pada tempatnya
b.      Apabila Pada pukulan salah atau tidak kena
c.      Apabila bola hilang sehingga dicari tidak ketemu
d.      Terjadi Pergantian bebas
15. Pergantian Partai atau Pergantian Tempat
a.      Pergantian Bebas
1.      Regu penjaga berhasil menangkap bola sebanyak 3 kali berturut-turut.
2.      Pembebas memukul 3 kali salah
3.      Ruang bebas di bakar oleh regu penjaga
4.      Seorang pelari  pada waktu berlari keluar dari batas lapangan permainan.
5.      Pada saat melakukan pukulan kayu pemukul terlepas dari tangan pemukul dan keluar dari ruang pemukul
6.      Anggota regu pemukul keluar dari ruang bebas
7.      Regu pemukul merugikan lawan
8.      Pemain pelari atau pemukul masuk keruang bebas melewati garis belakang ruang bebas.
b.      Pergantian Tidak Bebas
Pergantian tidak bebas terjadi apabila salah seorang dari anggota regu pemukul terkena lemparan yang sah selama dalam perjalanan menuju ketiang hinggap atau keruang bebas, dan regu pemkul tidak dapat mengenai regu penjaga kembali pada saat bola bebas.
16. Perwasitan
Wasit berada di luar lapangan baik sebelah kanan maupun kiri, ada pun tugas wasit serta kode tiupan peluit antara lain:
a.      Bila permulaan permainan wasit memanggil kedua kapten dari masing-masing tim untuk melakukan tos atau siapa yang mulai permainan terlebih dahulu baik sebagai pemukul maupun penjaga.
b.      Mengatur jalannya pertandingan
c.      Mengecek kesiapan skoring sit
d.      Mengecek nama pemain dan nomor dada
e.      Wasit meniup peluit 3 x panjang untuk memulai pertandingan
f.        Pada saat memanggil pemain pemukul untuk memukul wasit meniup peluit 3x pendek.S
g.      Pada saat pukulan salah wasit melakukan kode tiupan peluit sebanyak 2x pendek.
h.      Bila terjadi pemain terkena lemparan bola sebelum tiang pertolongan atau  tiang bebas dan ruang bebas, wasit meniup peluit 1x panjang tanda pergantian bebas.
i.        Bila bola hilang wasit meniup peluit 3x pendek
j.         Setelah permainan selesai permainan atau waktu habis wasit meniup peluit 3x panjang
17. Skoring Sit
Skoringsit adalah pembantu wasit untuk jalannya suatu pertandingan, tugasnya adalah:
a.      mengecek pemain.
b.      menyamakan nomor dada dengan nama yang ada di skoring sit yang diberikan oleh masing-masing regu.
c.      memanggil pemain yang akan melakukan pukulan.
d.      bila ada pergantian pemain skoring sit lah yang bertanggung jawab atas kecocokan yang ada pada skoring sit tersebut.
e.      menghitung nilai masing-masing regu.
f.        menghitung pukulan salah pemain pemukul

F. Tujuan Bermain kasti Bagi pendidikan Jasmani
Adapun beberapa tujuan dari bermain kasti bagi pendidikan jasmani antara lain:
1.      Melestarikan budaya olahraga tradisional bangsa kita.
2.      Dapat mengembangkan berbagai macam funsi tubuh.
3.      Meningkatkan sikap sportivitas antar pemain atau teman.
4.      Meningkatkan pengetahuan peraturan permainan.
5.      Mengembangkan kemampuan penggunaan strategi dan teknik yang terlibat dalam aktivitas yang terorganisasi.
6.      Dapat menjalin hubungan persahabatan dan kerjasama yang baik
7.      Belajar berkomunikasi dan bekerja sama dengan orang lain.
8.      Memberikan saluran untuk mengekspresikan diri dan kreativitas
9.      Mengembangkan kemampuan penggunaan strategi dan teknik yang terlibat dalam aktivitas suatu permainan.
10. Mendapatkan olahraga yang murah meriah.


DAFTAR PUSTAKA

Suprianto, Joko. 2007. Gembira Berolahraga kelas 6. Solo: Tiga Serangkai


Rustandi, Endi. 2009. Perrkuliahan permainan bola kasti.Majalengka