Thursday, 7 October 2010

SEJARAH REKREASI

BAB I

PENDAHULUAN


Munculnya rekreasi di karenakan adanya waktu luang yang banyak, maka waktu luang adalah waktu dimana orang bebas dari pekerjaan rutin.

Sedangkan rekreasi itu sendiri mengandung banyak makna,rekreasi merupakan waktu luang yang di pakai untuk berbagai kegiatan menghibur diri dengan bermain.

Minat, kemampuan, dan kebutuhan individu akan rekreasi adalah faktor penting yang harus diperhatikan dalam memilih kegiatan untuk rekreasi. Fokus harus diberikan pada suatu faktor akan kebutuhan untuk menyegarkan kembali dari aktivitas yang padat dan berat dalam kegiatan sehari-hari dan mendapatkan manfaat, arti atau nilai dari kegiatan rekreasi.

Rekreasi merupakan ajang bermain bagi individu atau kelompok untuk menenangkan pikiran dari stres, kebuntuan akan pekerjaan, relaksasi dan masih banyak yang lainnya dan rekreasi bertujuan untuk menyegarkan kembali, membangun, dan membentuk pengalaman yang menyenangkan dan berharga, kepentingan setiap individu adalah penting.

Dari hal diatas apa yang didapat dari kegiatan rekreasi dan pentingnya rekreasi. Di dalam pembahasan ini akan kami angkat tentang ”sejarah rekreasi, pengertian rekreasi, jenis-jenis rekreasi dan yang inti dari pembahasan akan kami angkat adalah nilai-nilai yang terkandung dalam rekreasi”.

Nilai-nilai rekreasi yang akan kami angkat adalah “Bagaimana nilai dari sebuah rekreasi dapat menumbuhkan kretivitast”.

BAB II

Pembahasan

A. SEJARAH REKREASI

Pandangan terhadap rekreasi telah banyak berubah. Sejak zaman dahulu, manusia sudah memiliki waktu luang. Namun, mereka terikat dalam pembuatan barang-barang tembikar, patung, lukisan, musik, drama, dan kegiatan atletik. Pada zaman Alkitab, kebanyakan manfaat dari rekreasi berasal dari berbagai pesta dan festival yang dilakukan oleh orang-orang Yahudi. Pada zaman pertengahan, kontes- kontes dan turnamen-turnamen diadakan oleh para ksatria. Renaissance menciptakan minat baru dalam literatur dan karya-karya seni yang berasal dari kebudayaan Romawi dan Yunani. Di daerah koloni Amerika, rekreasi tidak mendapatkan penghargaan yang tinggi. Kenyataannya, kemalasan disamakan dengan kejahatan, moral yang longgar, dan kemunduran kepribadian. Adanya nilai kerja sama dalam rekreasi harus dikenali. Selain perasaan umum dalam era ini, orang-orang secara individu berpartisipasi dalam kereta luncur, skating, kegiatan di taman, sirkus, membuat gula-gula, dan lain-lain. Abad ke-20 membawa perubahan yang sangat drastis dalam rekreasi. Revolusi industri, kemakmuran, urbanisasi, dan perkembangan transportasi memberikan waktu dan kesempatan yang lebih banyak untuk bersenang-senang dan berekreasi. Usaha wisata menjadi tujuan utama ekonomI. Sebagai akibat dalam nilai seni dan budaya, hubungan antara rekreasi dengan program-program pendidikan dan tujuan-tujuan spiritual menjadi beberapa elemen dasar pada perhatian yang berkembang tentang rekreasi. The National Recreation and Park Association (dulunya dikenal sebagai The National Recreation) didirikan pada tahun 1906. Gerakan kepramukaan, Campfire Girls, YMCA, YWCA, dan organisasi-organisasi pelayanan lainnya, semuanya memberikan kontribusi pada rekreasi. zaman sekarang, rekreasi telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari hidup. Jika kita melihat pada masa yang akan datang, masalah-masalah untuk menyediakan rekreasi yang bermanfaat bisa meningkat semakin banyak dan dalam.

B. PENGERTIAN REKREASI

Rekreasi biasanya dilakukan saat seseorang memiliki waktu luang, ketika dia bebas dari pekerjaan atau tugas, setelah kebutuhannya sehari-hari telah terpenuhi. Kamus Webster mendefinisikan rekreasi sebagai "sarana untuk menyegarkan kembali atau hiburan" (a means of refreshmnet or diversion). Rekreasi dapat dinikmati, menyenangkan, dan bisa pula tanpa membutuhkan biaya. Rekreasi memulihkan kondisi tubuh dan pikiran, serta mengembalikan kesegaran. Definisi yang lebih tepat lagi dari rekreasi adalah "kegiatan atau pengalaman sukarela yang dilakukan seseorang atau kelompok di waktu luangnya, yang memberikan kepuasan dan kenikmatan pribadi.

"Meyer, Brightbill dan Sessoms” memberikan sembilan ciri-ciri dasar dari rekreasi, yaitu:

1. rekreasi merupakan kegiatan;

2. bentuknya bisa beraneka ragam;

3. rekreasi ditentukan oleh motivasi;

4. rekreasi dilakukan secara rutin;

5. rekreasi benar-benar sukarela;

6. rekreasi dilakukan secara universal dan diperlukan;

7. rekreasi adalah serius dan berguna;

8. rekreasi itu fleksibel;

9. rekreasi merupakan hasil sampingan.

Dalam hal rekreasi tidak ada suatu paksaan dan rekreasi adalah "apa yang Anda lakukan ketika Anda menginginkan dan tidak menginginkannya." Adapun .Rekreasi untuk dewasa, anak-anak sangat beraneka ragam sesuai dengan minat, kebutuhan, dan kemampuan masing-masing.

Orang-orang yang memimpin kegiatan rekreasi harus mengenali keberagaman ini dan tidak memaksakan untuk mengikuti program yang sama. Karena rekreasi bertujuan untuk menyegarkan kembali, membangun, dan membentuk pengalaman yang menyenangkan dan berharga, kepentingan setiap individu adalah penting.

Menurut pandangan tradisional “Rekreasi” adalah suatu aktivitas waktu luang baik yang dilakukan secara individu atau kelompok tidak yerikat oleh siapapun guna mencapai kepuasan”.

Menurut pandangan kontemporer “ Rekreasi” merupakan aktivitas pengisi waktu luang yang dilakukan secara individu atau kelompok tanpa paksaan dengan melibatkan unsur fisik, psikis, emosional dan sosial yang mengandung sifat sebagai pemulihan kembaki keadaan yang ditimbulkan akibat altivitas rutin”.


C. JENIS-JENIS REKREASI

Rekreasi sangat beragam, sama seperti orang-orang yang berpartisipasi di dalamnya. Berikut ini beberapa kategori umum dengan kegiatan spesifik yang dapat digunakan dalam berekreasi bersama anak-anak.

  1. Rekreasi sosial
    1. permainan di dalam ruangan (acara icebreaker, kursi musik, papan permainan, permainan dengan tulisan, permainan musikal)
    2. permainan di luar ruangan (lari estafet, balapan, kejar- kejaran)
    3. makan bersama (perjamuan, makanan pencuci mulut/makanan kecil, piknik, makanan seadanya, makan malam)
  2. Rekreasi di luar ruangan
    1. kegiatan di alam (melihat burung-burung, jalan-jalan di perkebunan, mendaki gunung)
    2. olah raga (badminton, sepakbola, basket, bersepeda, berenang, mendaki, memancing, berkuda, berburu, dll.)
  3. Rekreasi budaya dan kreatif
    1. drama (tebak kata, role play, cerita drama, dll.)
    2. bercerita (cerita lucu, cerita horor, cerita sesuai waktu, cerita sekuler)
    3. literatur (puisi, membaca, membaca cerita)
    4. audiovisual (film, TV, Video)
    5. seni dan kerajinan (membuat gambar, kerajinan dari barang bekas, menempel, melukis, kerajinan dari kertas, dll.)
    6. membuat tulisan kreatif, drama, musik, dll.
    7. kegiatan permainan, olah raga, jalan-jalan.
    8. belajar (jalan-jalan di perkebunan, museum, dll.)

D. NILAI-NILAI REKREASI

a. Pembentukan kreativitas

Banyak nilai yang dapat diperoleh dari rekreasi dengan menggunakan dasar persekutuan. Ketegangan dapat dilepaskan dan energi yang ada dapat digunakan dengan cara-cara yang berguna dan dalam berbagai kegiatan sehingga kemampuan individu dapat dibangun dan ditingkatkan melalui rekreasi. Salah satu manfaat penting dari rekreasi adalah dalam pembentukan kreativitas, karakter atau sifat.

Rekreasi dapat memicu kreativitas seseorang dikarenakan rekreasi merupakan ajang melepaskan ketegangan dan hiburan yang beragam bentuknya. Seseorang melakukan rekreasi dengan berbagai macam cara agar terlepas dari kepenatan pekerjaan atau lainnya. Dengan rekreasi seseorang akan merasa lebih baik, bila rekreasi tersebut tertuju atau mengena. Telah dikatakan bahwa melalui suatu program rekreasi yang telah disusun dan direncanakan dengan baik, diharapkan dapat belajar untuk menikmat rekreasi tersebut serta dapat menggunakan waktu sebaik-baiknya.

Keterkaitan antar rekreasi yang dapat menumbuhkan kreativitas seseorang dikarenakan adanya suatu pengalaman yang mungkin belumpernah dilakukan sebelumnya dan dapat merangsang sutu kegiatan yang akan dilakukan pada waktu melakukan rekreasi.

Adapun contoh rekreasi yang dapat memicu kreativitas seseorang atau kelompok, dengan melakukan kegiatan rekreasi melukis, membaca puisi,melihat pemandangan alam,dan lain-lain. Disana seseorang dapat mengapresiasikan apa yang dilihatnya serta dibacanya melalui pikiran mereka walaupun kegiatan tersebut bukan keahlianya atau propesinya.

Ada beberapa faktor yang mendukung kegiatan rekreasi dapat memicu kreativitas seseorang, antara lain:

1. Terlepasnya dari rasa penat

2. Adanya hiburan yang dapat memberikan ide-ide baru.

3. Adanya suatu rangsang otak yang terjadi dalam rekreasi itu sendiri.

4. Terjadinya interaksi baik dengan individu lain maupun dengan keadaan alam sekitarnya.

5. Terjadinya suatu proses nilai yang di tuju dalam rekreasi.

6. Adanya pengalaman baru.dll

Kreativitas seseorang dapat meningkat sejalan dengan sikologi, psikis dan emosi yang dapat terlepas pada saat melakukan kegiatan rekreasi. Di jaman sekarang banyak yang melakukan rekreasi hanya sekedar untuk mencari apresiasi atau ide-ide. Rekreasi akan memacu individu untuk mengapresiasikan apa yang di inginkannya dan akan mendapatkan suatu pengalaman baru.

BAB III

KESIMPULAN


Pandangan terhadap rekreasi telah banyak berubah. Sejak zaman dahulu, manusia sudah memiliki waktu luang. Namun, mereka terikat dalam pembuatan barang-barang tembikar, patung, lukisan, musik, drama, dan kegiatan atletik.Rekreasi biasanya dilakukan saat seseorang memiliki waktu luang, ketika dia bebas dari pekerjaan atau tugas, setelah kebutuhannya sehari-hari telah terpenuhi.Menurut pandangan tradisional “Rekreasi” adalah suatu aktivitas waktu luang baik yang dilakukan secara individu atau kelompok tidak yerikat oleh siapapun guna mencapai kepuasan”.Menurut pandangan kontemporer “ Rekreasi” merupakan aktivitas pengisi waktu luang yang dilakukan secara individu atau kelompok tanpa paksaan dengan melibatkan unsur fisik, psikis, emosional dan sosial yang mengandung sifat sebagai pemulihan kembaki keadaan yang ditimbulkan akibat altivitas rutin”.

Jenis-jenis rekreasi kategori umum dengan kegiatan spesifik yang dapat digunakan dalam berekreasi bersama anak-anak adalah Rekreasi sosial, Rekreasi di luar ruangan, Rekreasi budaya dan kreatif.

Rekreasi dapat memicu kreativitas seseorang dikarenakan rekreasi merupakan ajang melepaskan ketegangan dan hiburan yang beragam bentuknya. Seseorang melakukan rekreasi dengan berbagai macam cara agar terlepas dari kepenatan pekerjaan atau lainnya.

Ada beberapa faktor yang mendukung kegiatan rekreasi dapat memicu kreativitas seseorang, antara lain:

1. Terlepasnya dari rasa penat

2. Adanya hiburan yang dapat memberikan ide-ide baru.

3. Adanya suatu rangsang otak yang terjadi dalam rekreasi itu sendiri.

4. Terjadinya interaksi baik dengan individu lain maupun dengan keadaan alam sekitarnya.

5. Terjadinya suatu proses nilai yang di tuju dalam rekreasi.

6. Adanya pengalaman baru.dll

1 comment:

Anonymous said...

om pingin tau n minta posting dong tentang sejarah rekreasi olahraga di indonesia

puji