Thursday 10 February 2011

METODE MENGAJAR DALAM PENJAS

Pendahuluan
Proses pembelajaran di Indonesia dikembangkan menjadi pembelajaran yang kita kenal dengan istilah “ Pakem ” yang merupakan singkatan dari Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan atau ada yang menyebut dengan istilah “ Paikem “ yaitu Pembelajaran Aktif, Inofatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan. Untuk dapat menghasilkan sistem pembelajaran yang aktif, inofatif, kreatif, efektif maupun yang menyenangkan :
Beberapa metode mengajar yang ada, diantaranya yaitu
1.      Metode Ceramah. Metode ini dalam menyampaikan materi kepada peserta didik dilaksanakan secara lisan.
Ø      Kelebihan berfungsi untuk menghemat waktu, biaya dan peralatan.
Ø      Kelemahan metode ceramah yaitu peran serta peserta didik sangat rendah. Oleh sebab itu untuk mendapatkan hasil yang optimal disarankan apabila menggunakan metode ini hendaknya ditunjang dengan penggunaan media yang baik, seperti peta konsep, LCD-media power point, gambar , OHP, Internet dan lainnya. Juga disarankan disisipi dengan metode-metode lain seperti Tanya jawab, pemberian tugas atau yang lainnya.
Ø      Metode Demonstrasi. Demontrasi merupakan metode yang digunakan untuk membelajarkan peserta didik dengan menceritakan dan memperagakan suatu langkah-langkah pengerjaan sesuatu. Demonstrasi merupakan praktek yang diperagakan kepada peserta.
Ø      Kelebihan metode ini peserta akan mendapatkan pengalaman belajar langsung setelah melihat , melakukan, dan merasakan sendiri.
Ø      Kelemahan metode ini yaitu memerlukan banyak waktu.
2.       Metode Tanya Jawab.  Metode ini digunakan untuk mengaktifkan siswa dan untuk mengukur keberhasilan siswa dalam menyerap materi.
·        Keaktifan siswa dalam memahami materi
·        Kelemahan metode ini, yang aktif hanya siswa tertentu yang bias menjawab atau yang berani bertanya.Sedangkan yang lain cenderung tidak memperhatikan dan masa bodoh.
3.       Metode Diskusi.
Metode diskusi digunakan untuk menumbuhkan interaksi antar siswa maupun antara siswa dengan guru. Metode ini juga digunakan untuk memberikan pengalaman kepada siswa agar terbiasa berbicara diforum, mendidik siswa agar dapat menghargai pendapat orang lain. Metode diskusi ada yang membagi menjadi dua yaitu diskusi kelompok dan diskusi kelas. Pada prinsipnya kedua metode itu hampir sama yaitu bertujuan untuk mengembangkan kesamaan pendapat atau kesepakatan atau mencari rumusan terbaik mengenai suatu persoalan. Setelah diskusi kelompok biasanya diteruskan dengan diskusi pleno ( kelas ) yang merupakan pemaparan dari hasil yang dicapai dalam diskusi kelompok.
·        Kelebihannya memberikan pengalaman kepada siswa agar terbiasa berbicara diforum, mendidik siswa agar dapat menghargai pendapat orang lain.
·        Kelemahan metode ini banyak waktu yang tersita, siswa yang tidak terbiasa berbicara di muka umum akan bersifat apatis.
4.       Metode Simulasi. Metode ini menampilkan simbol-simbol, atau peralatan yang menggantikan proses, kejadian, atau benda yang sebenarnya, siswa dapat melakukan seperti keadaan sebenarnya, tetapi bukan proses, kejadian atau benda yang sebenarnya. Pada intinya metode ini memindahkan situasi yang nyata kedalam kegiatan atau ruang belajar karena adanya kesulitan untuk melakukan praktek dalam situasi yang sebenarnya, misalnya
·        kelebihannya siswa dapat melakukan seperti keadaan sebenarnya, tetapi bukan proses, kejadian atau benda yang sebenarnya.
·        Kelemahananya hanya bias diterapkan di sekolah-sekolah tertentu



A.   Metode Mengajar Pendidikan Jasmani
Dalam pendidikan jasmani ada beberapa macam metode yang digunakan  dalam pembelajarannya antara lain :
1. Gaya Komando
Dalam gaya komando ini guru penjas harus aktif karena penjelasan, penyampaian materi diberikan oleh guru penjas itu sendiri. Dalam gaya komando dari pra pertemuan, dalam pertemuan dan pasca pertemuan keputusan semua diambil oleh guru penjas.
Unsur-Unsur Khas Gaya Komando :
·        Semua keputusan dibuat oleh guru
·        Menuruti petunjuk dan melaksanakan tugas
·        merupakan kegiatan utama siswa
·        Menghasilkan tingkat kegiatan yang tinggi
·        Dapat membuat siswa merasa terlibat dan termotivasi
·        Mengembangkan perilaku disiplin
2. Gaya latihan
Dalam gaya latihan siswa diberikan waktu untuk melaksanakan tugas secara perorangan dan guru memberi umpan balik kepada semua siswa secara perorangan.
Peranan Guru Penjas :
·        Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bekerja sendiri
·        Memberi balikan secara individual
·        Meningkatkan interaksi kepada individu
·        Memberi kesempatan kepada siswa dalam penyesuaian diri

3. Gaya Resiprokal
Gaya resiprokal memberikan kesempatan kepada teman sebaya, untuk memberikan umpan balik.
Peranan ini memungkinkan:
·        Peningkatan interaksi sosial antar siswa 
·        Umpan balik langsung
·        Jadi dalam gaya ini antar siswa bisa saling mengoreksi.
4. Gaya Cakupan atau Inklusi
Dalam gaya ini guru memberi tingkatan / level kemampuan kepada
siswa, sehingga siswa dapat memilih gerakan sesuai kemampuannya.
5. Gaya Konvergen dan Divergen
Dalam gaya konvergen guru cukup memberikan perintah / intruksi dalam melakukan teknik gerakan dan siswa melakukan sesuai sepengetahuannya. Contoh : Bagaimana cara melakukan passing menggunakan kaki bagian luar dalam sepak bola/lakukan. Dalam gaya divergen siswa dituntut kreativ karena guru hanya memberi intruksi / perintah dan siswa melakukan.Contoh : Buatlah bentuk latihan menggunakan tali untuk meningkatkan kebugaran jasmani.

B.   Permasalahan Dalam Pengajaran Teknik Permainan Kasti
Permasalahan yang ada saat memberikan teknik pada siswa yang menjadi kendala adalah:
1.      Teknik memukul, pemukul saat perkenaan bola dengan tongkat sering terjadi kesalahan, contohnya tidak mengenai sasaran atau bola
2.      Teknik melempar bola, saat seorang pitcher melempar bola sering terjadi kesalahan dalam melempar bola yang mengakibatkan bola tidak sesuai permintaan pemukul.
3.      Menangkap bola setelah dipukul, regu penjaga saat menerima bola dari si pemukul kadang-kadang tidak tepat atau tidak bisa menangkap langsung.

 Teknik Dasar Permainan Kasti
Sebelum melangkah ke dalam peraturan permainan terlebih dahulu harus menguasai teknik-teknik dasar permainan kasti, beberapa teknik dalam permainan bola kasti adalah sebagai berikut:
1. Melambungkan Bola
Melambungkan bola perlu dikuasai oleh pemain karena teknik dasar ini salah satu yang menentukan dalam permainan, agar dapat melambungkan bola dengan baik tekniknya antara lain:
a. Melambungkan Bola ke Atas
langkah-langkahnya sebagai berikut:
1.      Berdiri dengan salah satu kaki di depan (kaki kanan /kiri).
2.      Pegang bola dengan tangan kanan, sejajar dengan dada
3.     Bola berada pada pangkal jari-jari, tangan kanan membuat cekungan dan menghadap ke atas.
4.      Tangan kanan di depan dada dengan siku sedikit ditekuk dan tangan kiri didepan dada.
5.      Tarik tangan kanan ke bawah hingga di samping belakang lutut.
6.      Condongkan badan agak kedepan dan tekuklah kedua lutut.
7.      Ayunkan tangan keatas dengan siku lurus.
8.      Lepaskan bola disertai dengan lecutan telapak tangan kearah atas.

b. Melambungkan Bola ke Depan
Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
1.    Berdiri dengan kaki kiri di depan.
2.    Tangan kanan memegang bola.
3.    Tangan kanan yang memegang bola lurus berada di samping paha.
4.    Posisi bola terletak pada pangkal jari-jari dan telapak tangan membuat cekungan.
5.    Selanjutnya tarik tangan kanan lurus kebelakang.
6.    Tekuk kedua lutut dan badan condong kedepan (badan tidak membungkuk).
7.   Ayunkan tangan yang memegang bola kearah depan,langkahkan kaki kanan dan luruskan lutut kiri.

c. Melempar Bola dari Atas Kepala
Lemparan bola dari arah atas biasanya digunakan dari jarak yang jauh dari pemukul atau pemain yang berlari, langkah-langkah melempar bola ke pada pemukul antara lain:
1.    Berdiri dalam sikap siap melempar.
2.   Posisi bola terletak pada pangkal jari-jari, ketiga jari-jari berada pada belakang bola, ibu jari dan jari kelingking berada di samping bola.
3.   Tariklah tangan kebelakang bersama dengan gerakan memutar kesamping dan langkahkan kaki kiri kedepan.
4.   Badan condong kebelakang lalu ayunkan tangan yang memegang bola dari belakang dan lemparkan dengan kaki kanan ikut maju.

a. Menangkap Bola
teknik menangkap bola dalam permainan kasti, teknik ini digunakan oleh pemain penjaga.berbagai teknik tangkapan antara lain:
a. Menangkap Bola Lambung
langkah-langkahnya adalah:
1.  berdiri dengan kaki sedikit kangkang, lutut sedikit ditekuk pandangan mata tertuju kearah datangnya bola.
2.   julurkan tangan keatas depan kepala badan sedikit condong kedepan.
3.   kedua telapak tangan membuka menyerupai bunga yang merekah dan siap menangkap bola, pandangan tetap kebola.
b. Menangkap Bola Mendatar
teknik menangkapnya sebagai berikut.
1.   berdiri dengan kaki sedikit kangkang, lutut sedikit ditekuk pandangan mata tertuju kearah datangnya bola.
2.  posisi kedua telapak tangan, kedua lengan lurus kedepan dan tangan kanan atau tangan kiri yang di atas seperti bentuk tepuk tangan dari atas.
c, Menangkap Bola Dari Bawah
tekniknya sebagai berikut:
1.    kedua tangan siap menerima bola dengan berjongkok.
2.    jari-jari tangan berada di bawah sejajar arah bola yang akan datang
3.    pandangan lurus kearah bola agar dapat melihat arah bola datang

c. Memukul Bola
Memukul bola, teknik ini merupakan teknik yang harus dikuasai setiap pemain karena sebuah pukulan yang dapat menentukan berhasil tidaknya permainan. Ada beberapa teknik memukul yang harus dikuasai pemain kasti antara lain:
·        memukul bola mendatar
·        memukul bola merendah atau menyusur tanah
·        memukul bola atas kepala

d. Teknik Berlari
Berlari, teknik berlari merupakan teknik yang dapat dilakukan oleh setiap pemain. Alangkah baiknya bila teknik berlari bagi pemain kasti di perdalam lagi agar tidak kecapean bila sedang berlari. Ada beberapa teknik berlari antara lain:
·        berlari lurus
·        berlari zig-zag
C.   Sususnan pelaksanaan
1. Pembukaan ( Pengantar) 5 ‘menit
  1. Berdo’a
  2. Penyampaian tujuan  saat itu dan harapam mengenai sikap yang ingin dicapai
  3. Penjelasan materi untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut
  4. Meberikan motifasi agar melaksanakan latihan dengan semangat yang tinggi
2. Warming Up ( pemanasan ) 20 ‘ – 30 ‘menit
Pada dasarnya bagian ini bertujuan menyiapkan organisme atlit agar secara fisiologis dan psikologis siap menerima beban latihan pada bagian inti nanti .secara garis besar dapat berisi sebagai berikut :
  1. Mempelancar sirkulasi darah,melebarkan kapiler/mempelancar pergantian udara diparu-paru
  2. Penguluran dan mempertinggi kontraksi otot
  3. Melemaskan persendiaan-persendian
Beberapa pedoman dalam Warming Up
  • Sasaran Warming dari yang umum ke yang khusus
  • Dapat dilakuakan dalam bentuk Streching statis dan balistik,dalam bentuk permainan kecil, sebaiknya dimulai dengan jogging-ringan untuk lebih mempercepat merangasang kerja jantung dan paru-paru.
  • Gerakan dimulai dari intensitas ringan /sedang menujua kaearah yang beratataudari gerakan yang sederhana ke gerakan yang lebih komplek.
  • Latihan senam ( Calesthenik ) dalam warming Up harus dipilih secara tepat dan menyeluruh latihan yang berkisar antara 8 -12 macam dengan 16 kali ulangan
  • Warimg up tidak boleh membuat kaku dan dan tidak boleh melelahakn
  • Warming up untuk pertandingan mengandung unsure-unsur yang lebih lengkap dan lebih lama ( 30 – 40′) secara optimal siap bertanding
  • Pemansan dengan mengunakan yang sesuai dengan cabang olahraga, dilakukan setelah pemansaan umum.
3. Bagian Utama ( Inti ) 60′ – 90 ‘menit
Bagian inti dapat berisi dengan berbagai prinsip ;
1.      Dapat 1-3 macam sasaran,sasaran dapat berupa kulatisa fisik,teknik,taktik atau kombinasi dari ketiganya
2.      Latihan teknik dan taknik atau kombinasi dari kedua unsure tersebut  ataupun kombinasi dari ketiganya
3.      Latihan teknik dan taktik hendaknya diletakan pada bagian awal latihan inti jangan ada latihanynyang melelahakan sebelumnya.kalau latihan teknik dan teknik yang sangant komplek harus disderhanakan.
4.      Latihan teknik dan teknik dengan repetisi tinggi dan intenstas tinggi baru boleh diberikan apabila bentyuk gerakan tekniknya sudah dikuasai dengan baik/betul.
5.      Kalau Latihan berupa unsur kondisi fisik kecepatan harus diletakan pada bagian awaljuga,dimana dfisik masih dalam keadaan segar ( tidak boleh dalam kelelahan )
6.      Kalau kecepatan digabungkan dengan power juga kecepatan harus didahulukan
7.      Kalau kekuatan di kombinasikan dengan daya tahan,maka daya tahan diletakan pada bagian akhir inti.
8.      Jangan menggabungkan latihan kecepatan dengan daya tahan aerobic dalam satu seseion.
Adapun bagian inti latihannya sebagai berikut:
Teknik Dasar Permainan Kasti
Sebelum melangkah ke dalam peraturan permainan terlebih dahulu harus menguasai teknik-teknik dasar permainan kasti, beberapa teknik dalam permainan bola kasti adalah sebagai berikut:
1. Melambungkan Bola
Melambungkan bola perlu dikuasai oleh pemain karena teknik dasar ini salah satu yang menentukan dalam permainan, agar dapat melambungkan bola dengan baik tekniknya antara lain:



a. Melambungkan Bola ke Atas
langkah-langkahnya sebagai berikut:
1.      Berdiri dengan salah satu kaki di depan (kaki kanan /kiri).
2.      Pegang bola dengan tangan kanan, sejajar dengan dada
3.      Bola berada pada pangkal jari-jari, tangan kanan membuat cekungan dan menghadap ke atas.
4.      Tangan kanan di depan dada dengan siku sedikit ditekuk dan tangan kiri didepan dada.
5.      Tarik tangan kanan ke bawah hingga di samping belakang lutut.
6.      Condongkan badan agak kedepan dan tekuklah kedua lutut.
7.      Ayunkan tangan keatas dengan siku lurus.
8.      Lepaskan bola disertai dengan lecutan telapak tangan kearah atas.

b. Melambungkan Bola ke Depan
Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
1.      Berdiri dengan kaki kiri di depan.
2.      Tangan kanan memegang bola.
3.      Tangan kanan yang memegang bola lurus berada di samping paha.
4.      Posisi bola terletak pada pangkal jari-jari dan telapak tangan membuat cekungan.
5.      Selanjutnya tarik tangan kanan lurus kebelakang.
6.      Tekuk kedua lutut dan badan condong kedepan (badan tidak membungkuk).
7.      Ayunkan tangan yang memegang bola kearah depan,langkahkan kaki kanan dan luruskan lutut kiri.
c. Melempar Bola dari Atas Kepala
Lemparan bola dari arah atas biasanya digunakan dari jarak yang jauh dari pemukul atau pemain yang berlari, langkah-langkah melempar bola ke pada pemukul antara lain:
1.    Berdiri dalam sikap siap melempar.
2.   Posisi bola terletak pada pangkal jari-jari, ketiga jari-jari berada pada belakang bola, ibu jari dan jari kelingking berada di samping bola.
3.   Tariklah tangan kebelakang bersama dengan gerakan memutar kesamping dan langkahkan kaki kiri kedepan.
4.   Badan condong kebelakang lalu ayunkan tangan yang memegang bola dari belakang dan lemparkan dengan kaki kanan ikut maju.
a. Menangkap Bola
teknik menangkap bola dalam permainan kasti, teknik ini digunakan oleh pemain penjaga.berbagai teknik tangkapan antara lain:
Ø      Menangkap Bola Lambung
langkah-langkahnya adalah:
1.   berdiri dengan kaki sedikit kangkang, lutut sedikit ditekuk pandangan mata tertuju kearah datangnya bola.
2.   julurkan tangan keatas depan kepala badan sedikit condong kedepan.
3.   kedua telapak tangan membuka menyerupai bunga yang merekah dan siap menangkap bola, pandangan tetap kebola.
b. Menangkap Bola Mendatar
teknik menangkapnya sebagai berikut.
1.   berdiri dengan kaki sedikit kangkang, lutut sedikit ditekuk pandangan mata tertuju kearah datangnya bola.
2.  posisi kedua telapak tangan, kedua lengan lurus kedepan dan tangan kanan atau tangan kiri yang di atas seperti bentuk tepuk tangan dari atas.
c.  Menangkap Bola Dari Bawah
tekniknya sebagai berikut:
1.    kedua tangan siap menerima bola dengan berjongkok.
2.    jari-jari tangan berada di bawah sejajar arah bola yang akan datang pandangan lurus kearah bola agar dapat melihat arah bola datang

c. Memukul Bola
Memukul bola, teknik ini merupakan teknik yang harus dikuasai setiap pemain karena sebuah pukulan yang dapat menentukan berhasil tidaknya permainan. Ada beberapa teknik memukul yang harus dikuasai pemain kasti antara lain:
·        memukul bola mendatar
·        memukul bola merendah atau menyusur tanah
·        memukul bola atas kepala

d. Teknik Berlari
Berlari, teknik berlari merupakan teknik yang dapat dilakukan oleh setiap pemain. Alangkah baiknya bila teknik berlari bagi pemain kasti di perdalam lagi agar tidak kecapean bila sedang berlari. Ada beberapa teknik berlari antara lain:
·        berlari lurus
·        berlari zig-zag
4.  Bagian Akhir (Warming down ) 15 ‘menit
Bagian akhir dari suatu latihan disebut juga sebagai penenangan Latihan inti , dapat berisi dengan berbagai prinsip
  1. Latihan jangan berhenti dengan tiba-tiba,( karena dapat menimbulkan stres, baik stress fisik maupun phiskis ) maka pelu ada penurunana perlahan-lahan-lahan sampai kembali keadan normal.
  2. Mengakiri suatu latihan dengan bermcam-macam seperti cara ; joggingringan,senam relaksasi bentk permainan kecil,strecing ringan mengaur irama pernafaasan ( inpirasi dan ekspirasi yang dalam )
  3. Bagian paling akhir sekali dapat berisi dangan ewaluasi beupa ceramah,diskusi atau koreksi-kareksi pelaksanan latihan yang baru saja dilakukan
  4. Secara psikologis latihan ditutup dengan kesan yang menyenangkan agar dapat menjaga dan meningkatkan motivasi untuk menhgadapi latihan beikutnya
  5.  Membaca do’a penutup
Daftar pustaka
http// manesa08penjas blogspot.com, “Teknik Permainan Kasti”
Peter Kline,“ The Everyday Genius “

Pengajaran Permainan Bola Tangan


  Cara mendribling
1, Mendribling dengan jalan, menggunakan tangan kanan
            Sikap permulaan:
Ø      Posisi badan Berdiri kangkang selebar bahu
Ø      Kedua kaki sejajar dan kedua tangan memegang bola didepan badan sekitar perut atau pinggang agak kesamping kanan.
Pelaksanaannya:
Ø      Setelah sikap permulaan siap langkahkan kaki kiri kedepan pada hitungan 1, pada hitungan kedua langkahkan kaki kanan dan hitungan ketiga langkahkan kaki kiri kedepan, lalu pada hitungan ke 4 pantiulkan bola ke tanah atau lantai dengan tangan kanankearah atau di depan kaki kanan .
Ø      Begitu pantulan bola kembali sekitar perut atau pinggang, bola di tangkap dengan kedua tangan kembali di ikuti dengan melangkahkan kaki kanan kedepan.
Ø      Lakukan latihan dengan berulang-ulan gsampai batas yang di tentukan
Sikap akhir:
Ø      Berhenti dan berdir iseperti pada sikap permulaan,untuk melanjutkan bola bias dioper atau membalik terus memantulkan bola kembali atau bergantian dengan teman.

             Cara mengajarkan
Pendahuluan (15menit)
Ø      Anak di siapkan di bariskan
Ø      Berdoa
Ø      Materi dribbling
Kegiatan inti (60 menit)
Ø      Pertama di bagi menjadi 2 kelompok  atau lebih
Ø      Kelompok yang pertama memegang bola dan kelompok kedua berada di depan  kaelompok 1 dan diatur jaraknya
Ø      Kelompok pertama lakukan dribbling dengan cara-cara seperti gerakan diatas baik dribbling berjalan atau  berlari dengan hitungan1-4 pantulkan bola dan lempar/oper ke kelompok 2 dan kelonmpojk 2 lakukan seperti kelompok 1, sampai semua mendapatkan giliran/ yang telah ditentukan.
Mendribling dengan melewati pemain atau rintangan
Ø      Pasang rintangan antara 1-5 corong / teman dengan zig-zag.
Ø      Semua anak di bariskan dan mendapatkan bola lalu bergerak melewati lawan/ ritangan yang telah disediakan jangan sampai menyentuhnya, lalu bergantian dengan yang lainya sertya lakukan ddribling seperti gerakan cara-cara di atas.
Ø       Lakukan secara berulang-ulang sampai semua kebagian dan dapat mencapai yang diberikan.
Formasi
X X X X X X         
X X X X X X
X X X X X X
G
Penutup (15 menit)
Ø    Berdoa
Ø    Bubar

LOMPAT JAUH


A. Pengertian
Lompat jauh adalah cabang dari atletik dan sebagai bagian dari mata rantai pendidikan jasmani yang berarti merupakan bagian dari materi pendidikan jasmani secara keseluruhan, tapi bila dikelompokkan maka lompat jauh termasuk dalam cabang olahraga yang bercirikan perlombaan.
Menurut Abdul Gafur (1983:89)
pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan yang bertujuan untuk meningkatkan individu secara organik, noeromuskuler, intelektual, dan emosional melalui aktivitas fisik. Secara eksplisit istilah pendidikan jasmani di bedakan dengan olahraga. Dalam arti sempit olahraga dapat diartikan sebagai segala kegiatan atau usaha untuk mendorong, membangkitkan, mengembangkan, dan membina kekuatan-kekuatan jasmaniah maupun rohaniah pada setiap manusia.
Dapat disimpulkan bahwa pendidikan jasmani merupakan proses pendidikan yang bermanfaat aktifitas jasmani dan direncanakan siswa secara sistematik bertujuan untuk meningkatkan individu secara organik, neoromuskuler, perseptual, kognitif, sosial dan emosional.

B. Hakekat Lompat Jauh Gaya Jongkok
Atletik mempunyai peranan penting terhadap cabang-cabang olahraga karena gerakan-gerakannya merupakan gerakan dari seluruh gerakan olahraga. Dalam cabang olahraga atletik ada empat nomor lompat, yaitu nomor lompat jauh, lompat jangkit, lompat tinggi dan lompat galah.
 Menurut Dep P dan K (1989:531) Lompat jauh yaitu melompat kedepan dengan bertolak pada satu kaki untuk mencapai suatu kejauhan yang dapat dijangkau. Sementara itu menurut Achmad (2008:01) Lompat jauh adalah sejenis acara olahraga di mana seseorang atlet mencoba mendarat sejauh yang boleh dari tempat yang dituju. Pendapat lain menyebutkan bahwa tujuan dari lompat jauh adalah mencapai jarak lompatan yang sejauh-jauhnya, Kusyanto (1996:104) berdasarkan hal tersebut diatas maka dapat disimpulkan bahwa lompat jauh adalah suatu bentuk gerakan yang merupakan rangkaian urutan gerakan yang dilakukan untuk mencapai jarak sejauh-jauhnya yang merupakan hasil dari kecepatan horizontal yang dibuat sewaktu awalan, dengan daya vertikal yang dihasilkan oleh daya ledak.
Lompat yaitu bergerak dengan mengangkat kaki kedepan, kebawah atau keatas dan dengan cepat menurunkannya lagi keseberang (Dep P dan K 1989:531). Menurut Nugroho (1996:09) lompat jauh yang benar perlu memperhatikan unsur-unsur awalan, tolakan, sikap badan di udara dan sikap badan pada waktu mendarat. Keempat unsur ini merupakan suatu kesatuan yaitu urutan gerakan lompat yang tidak terputus-putus.

C. Nilai yang Terkandung dalam Lompat Jauh
Sebagaimana karakteristiknya lompat jauh mengandung unsur ketrampilan gerak yaitu berupa teknik-teknik lari (awalan), take obb (tolakan), melayang di udara, dan mendarat (landing).
Kecepatan adalah kemampuan seseorang untuk melakukan gerakan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Power adalah kekuatan fisik yang maksimal dalam melakukan gerakan, kelincahan adalah kemampuan seseorang untuk merubah arah dalam keadaan bergerak orang yang lincah suatu posisi berbeda dengan kecepatan tinggi dan koordinasi gerak yang baik. Ketepatan adalah kemampuan seseorang dalam melakukan gerakan tepat dan bisa menempatkan suatu sasaran yang ia inginkan. Daya ledak adalah kekuatan otot kaki pada saat melakukan lompatan, kekuatan otot kaki sangat berpengaruh terhadap hasil lompat jauh.

D. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Lompat Jauh
Untuk mencapai hasil lompat jauh yang maksimal serta sempurna, menurut Harsono (1983:36) terdapat dua aspek yang harus di perhatikan dan dilatih oleh atlet itu yaitu:

E. Latihan Fisik (physical training)
Yang dimaksud dengan latihan fisik adalah latihan yang di tunjukkan untuk mengembangkan dan meningkatkan kondisi seseorang. Latihan ini mencakup semua komponen fisik, antara lain: kekuatan otot, daya tahan, kardioraskuler, daya tahan otot, kelincahan, kecepatan, power, stamina, dan kekuatan.

F. Latihan Teknik (techinacal training)
2. Latihan teknik adalah latihan yang dilakukan pada upaya penyempurnaan teknik-teknik dasar gerakan yang di perlukan dalam cabang olahraga tertentu yang diperlukan seorang atlet. Latihan teknik ini diperlukan untuk mengembangkan kebiasaan, motorik dan perkembangan. Neutromuskuler. Latihan ini sudah mengarah kepada kekhususan untuk memikirkan teknik gerakan cabang olahraga tertentu, contohnya latihan teknik dalam nomor lompat jauh seperti lari (awalan), take aff (tolakan), melayang di udara dan landing (mendarat).
1. Gerakan dalam Lompat Jauh
a. Tahap Lari (awalan)
Tahap lari merupakan tahap pertama dari serangkaian gerak dalam cabang lompat jauh yang bertujuan untuk meningkatkan kecepatan harizontal secara maksimal tanpa menimbulkan hambatan sewaktu take aff (tolakan).
Beberapa hal yang patut di perhatikan dalam latihan lari sebelum melompat pada cabang lompat jauh antara lain:
1. Jarak lari yang harus cukup panjang, sehingga memungkinkan peningkatan kecepatan sedemikian rupa sesuai dengan kebutuhan pada saat take off (tolakan).
2. Dalam keadaan lari, siswa harus tetap mampu mengontrol posisi tubuhnya sehingga dapat melakukan take off (tolakan) yang efektif.
3. Gerakan lari harus dilakukan secara konsisten dan uniform (serangan) sehingga siswa dapat mencapai titik take off dengan tepat.
4. Untuk seorang pemula, sebaiknya jarak lari cukup 20 – 30 meter saja, sedangkan untuk yang sudah perpengalaman maka jarak lari tersebut dapat di tingkatkan sehingga sejauh 30 – 45 meter tergantung pada kemampuan yang bersangkutan dalam menambah kecepatannya.

b. Tahap Mendarat (landing)
Tahap mendarat (landing) merupakan tahap terakhir dari serangkaian gerakan dalam cabang lompat jauh yang bertujuan untuk mendapatkan suatu posisi dengan kedua kaki menyentuh posisi sejauh mungkin di depan pusat gaya, berat tubuh pelompat, dan mencegah (jangan sampai) tubuh pelompat jauh ke belakang).
Beberapa hal yang harus di perhatikan dalam melakukan pendaratan (landing) pada cabang lompat jauh antara lain:
1. Posisi landing yang terbaik hendaknya merupakan lanjutan dari pola melayangkan pusat gaya berat tubuh, tentunya harus terletak sejauh mungkin, yaitu pada jarak horizontal terbesar antara tumit dan pusat gaya berat tubuh.
2. Tubuh bagian atas harus setegak mungkin dengan tungkai terjulur lurus kedepan.
3. Tangan yang terletak di belakang tubuh landing, harus segera di lempar ke muka begitu kaki menyentuh pasir.
4. Gerakan segera dari tangan akan membantu tubuh untuk bertumpu di atas kaki.
5. Posisi landing yang efisien tergantung pada teknik yang digunakan pada waktu melayang.

G. Hakikat Latihan Beban
a. Pengertian Latihan Beban
Latihan beban adalah sebuah metode latihan yang diakui untuk mengembangkan otot dan kekuatan kaki, tetapi ini harus dilakukan dengan pengawas dan perencanaan khusus. Program latihan harus disusun secara ilmiah agar menghasilkan manfaat yang terbaik setiap pribadi.
Pelatihan yang cerdik akan merancang program latihannya secara bevariasi agar siswa tetap senang dalam berlatih dengan baik. Konsep ini dipegang teguh agar selama mengikuti latihan siswa merasa senang, sehingga dapat berkonsentrasi mengikuti latihan dengan baik.
b. Tujuan Latihan Beban
Tujuan latihan beban antara lain:
1. Melatih kekuatan otot tungkai
Untuk menciptakan lompatan yang lebih sempurna dan terarah maka perlu di latih kekuatan otot tungkai merupakan pondasi kekuatan dalam melakukan lompatan.
2. Agar tidak membosankan
Seorang guru dalam menyampaikan materi pelajaran di harapkan banyak melakukan bermacam-macam latihan yang bertujuan supaya setiap siswa yang menerima materi pelajaran yang diterima tidak merasa jenuh dan tidak membosankan sehingga siswa meningkatkan latihannya.

D. Latihan Loncat Kodok Menggunakan Beban Deker
     1. Bentuk Latihan Lompat Kodok Menggunakan Beban Deker
Beban di buat di bentuk seperti pembalut luka akan tetapi diberi kantong yang berisikan pasir setelah itu di beri tali pengikat supaya posisi pemberat betul-betul aman dan tidak ada gangguan, beban yang di berikan yaitu kedua buah deker dengan bentuk yang sama.
2. Berat BebanBerat beban deker dibagi dua yaitu betis kanan dan betis kiri, jadi betis kanan seberat 0.75 kg dan betis kiri seberat 0,75 kg.
3. Latihan Lompat Kodok Dalam latihan melompat gerakan sama dan menyerupai seekor kodok melompat.
4. Kegunaannya
Latihan beban menggunakan beban deker juga berguna untuk melatih kekuatan otot kaki untuk menahan beban yang dilakukan sewaktu melakukan lompatan. Hal ini dilakukan dengan latihan yang rutin dan secara berulang-ulang supaya otot kaki betul-betul terlatih sewaktu melakukan lompataN
Hakekat Latihan Loncat Kodok Menggunakan Beban Deker
Loncat yaitu dengan kedua atau keempat kaki bersama-sama seperti kodok atau kelinci. Loncat kodok yaitu lompat dengan kedua kaki bersama-sama seperti kodok (Dep P dan K 1989:531). Menurut Syaifuddin (1992:101) untuk latihan gerakan lompat dapat dilakukan dengan menirukan gerakan melompat berbagai binatang seperti kodok, kanguru, kelinci.
Latihan loncat kodok menggunakan beban bertujuan untuk meningkatkan lompatan siswa, agar lompatan yang dihasilkan dapat dilakukan dengan maksimal atau lebih jauh dari biasanya. Loncat kodok (frog leaps) merupakan salah satu bentuk latihan pliometrik untuk power tungkai (KONI, 2000:28).
Dalam penelitian ini peneliti mengambil latihan loncat kodok menggunakan beban deker untuk melatih kekuatan tungkai. Latihan loncat kodok menggunakan beban deker bermanfaat untuk meningkatkan power otot tungkai siswa agar lompatan yang dihasilkan dapat dilakukan dengan sejauh-jauhnya.
Loncat kodok dapat dilakukan dengan mempersiapkan kedua kaki bersama-sama. Adapun uraiannya adalah sebagai berikut:
1. Sikap awal dapat dilakukan dengan berdiri rileks, kemudian jongkok menggunakan beban deker dengan dua kaki, lutut ditekuk dan kedua tangan kedepan lutut untuk keseimbangan pada saat meloncat.
2. Gerakan dari sikap awal, yaitu jongkok menggunakan beban kemudian kedua kaki meloncat kedepan secara bersama-sama, layaknya kodok yang sedang meloncat. Gerakan meloncat ke depan dilakukan secara berulang-ulang (repetisi) sesuai dengan yang diharapkan.
3. Pendaratan dari sikap meloncat ke depan daat pendaratan dilakukan dengan kedua kaki secara bersama-sama dengan posisi jongkok agar pada saat meloncat dan mendarat tidak terjatuh maka perlu menggunakan tangan sebagai keseimbangan.
4. Beban dalam latihan loncat kodok ini penambahan beban secara meningkat sesuai dengan program latihan. Pelaksanaannya memperhatikan repetisi, set dan interval diantara set. Irama gerakan loncatan adalah 1 detik. Untuk lebih jelasnya lihat gambar dibawah ini!
Analisis gerak loncat kodok diatas perlu dianalisis guna mendukung hipotesis yang nantinya perlu diuji kebenarannya. Dari gerakan loncat kodok maka otot-otot yang terlatih adalah sebagai berikut:
Otot tungkai pada waktu menekuk fleksi dan pada saat menolak secara serentak atau meluruskan ekstensi. Bila kita analisis dari gerakan loncat kodok kita melihat adanya kerja otot dua tungkai dalam satu set.
Gerak “lompat” dan “loncat” sebenarnya mempunyai kesamaan arti yang sama. Dalam kamus besar Bahasa Indonesia (1989:531) Lompat yaitu bergerak dengan mengangkat kaki kedepan, kebawah atau keatas dan dengan cepat mengangkat kaki kedepan, kebawah atau keatas dan dengan cepat menurunkannya lagi keseberang, sedangkan loncat yaitu lompat dengan kedua atau keempat kaki bersama-sama (seperti kodok, kelinci).
Penggunaan kata “lompat” lebih cenderung bersifat secara umum atau menyeluruh, bisa digunakan untuk Manusia atau Binatang. Sedangkan kata “Loncat” lebih cenderung bersifat secara khusus (untuk binatang).
Jadi, loncat kodok yaitu lompat dengan kedua kaki bersama-sama seperti katak (Dep P dan K 1989:531). Dengan latihan diharapkan pelompat setelah bertumpu akan menghasilkan lompatan yang maksimal sehingga diarahkan menghasilkan lompatan yang jauh



Tuesday 8 February 2011

Aspek Pedidikan Kesehatan dalam Olahraga


A. Pengertian dan tujuan pendidkan kesehatan
            Pendidkan kesehatan ialah usaha sadar untuk menimbulkan perubahan tingkah laku hidup sehat. Perubahan itu terutama pada diri seseorang yang kemudian mempengaruhi lingkungan masyarakat disekitarnya.
            Derajat sehat bertalian dengan status kesehatan. Yang dimaksud dengan status kesehatan ialah keadaan jasmani, rohani, dan sosial yang baik tanpa keluhan sakit sehingga seseorang dapat menggunakan pikiran dan tenaganya dengan sebaik-baiknya untuk mencapai prestasi kerja yang lebih baik.
            Tujuan khusus pendidikan kesehatan ialah untuk membantu dan mendorong setiap orang untuk mencapai status kesehatan yang lebih baik melalui usaha dan perbuatannya sendiri. Dalam dokumen organisasi Kesehatan Sedunia (WHO)
pada tahun 1954 dapat kita baca tujuan pendidikan kesehatan, yakni sebagai berikut:
 “usaha pendidikan kesehatan harus dimulai dari minat (interest) setiap orang untuk meningkatkan kadaan kehidupan dan terbentuk rasa bertanggung jawab terhadap diri, keluarga, masyarakat dan bangsanya”.
Para ahli psikologi berpendapat, perilaku manusia mengandung beberapa aspek yang selalu berubah-ubah. Sumber bacaan dalam psikologi banyak membahas masalah ini. Tokoh pendidikan, Benjamin S. Bloom misalnya, menggolongkan perilaku manusia menjadi tiga aspek utama. Dia menggunakan istilah “domain” karena masing-masing aspek perilaku itu juga mengandung beberapa sifat. Ketiga domain yang dimaksud ialah
1.domain kognitif
2. domain afektif, dan
3. domain psikomotorik.
            Ketiga dominan itu memang bisa dibahas secara terpisah. Tapi dalam kenyataannya ketiga domain itu berkaitan erat dan saling mempengaruhi jika salah satu dominan terpengaruh atau berubah, maka domain lainya juga bisa berubah.
            Fungsi utama pendidikan kesehatan ialah menanamkan pengertian dan pemahaman terhadap beberapa aspek yang terkait dengan pencapaian derajat sehat.
            Manusia merupakan faktor utama yang menentukan masalah kesehatan, faktor yang mempengaruhi hubungan antara manusia dan lingkungannya terutama pengetahua, sikap, dan perbuatan manusia itu sendiri. Adapun rusaknya hubungan manusia dan lingkungannya, terutama karena:
a.       Ketidaktahuan
b.      Kebiasaan yang salah
c.       Kepercayaan yang tidak menguntungkan.
Olahraga pada dasarnya berisi kegiatan yang berorientasi pada gerak.pelaksanaannya bergantung pada kemampuan dan tujuan yang ingin di capai oleh pelakunya. Adapun kegiatan jasmani atau olahraga akan mendapatkan dampak positif dan negatifnya, dampak positifnya badan menjadi sehat sedangkan dampak negatipnya jika kegiatan jasmani tersebut tidak di lakukan dengan akan mengakibatkan cedera dll.
Keuntungan yang dapat diraih melalui program pendidikan jasmani dan olahraga di sekolah atau perguruan tinggi ialah pencapaian beberapa tujuan yang selaras dengan tujuan pendidikan kesehatan.
a.       Secara teratur olahraga.
b.      Memeperhatikan makanan yang menghasilkan tenaga dan bergizi.
c.       Memelihara kebersihan diri.
d.      Menghindari perbuatan yang dapat merusak kesehatan (misalnya, tidak merokok, minum minuman keras).
e.       Memelihara kebersihan da kesehatan lingkungan, termasuk fasilitas olahraga yang digunakan.
f.        Mencegah hal-hal yang dapat menimbulkan cedra atau yang membahayakan kesehatan (misalnya, perlu dilakukan pemanansansebelun berolah raga, pemeriksaan kesehatan secara teratur, atau melekukan kegiatan olahraga dengan intensitas sesuai dengan kemampuan).

B. Masalah Kesehatan di Indonesia
            Masalah utamanya adalah status kesehatan masyarakat yang masih rendah.gejala ini terungkap dari ciri-ciri umum yakni tingkat kelahiran dan tingkat kematian bayi masih tinggi. Menurut laporan Survei Bank Dunia (1985), indonesia memiliki tingkat kelahiran kasar sebanyak 34 per seribu dan tingkat kematian sebanyak 13 per seribu.
            Salah satu penyebab utama terjadinya masalah itu ialah rendahnya tingkat pegetahuan penduduk tentang pemeliharaan kesehatan. Adapun beberpa faktor masalah kesehatan yang timbul di negara kita ialah faktor yang seimbang seperti jmlah penduduk dan lingkungan hidupnya.
            Masalah kesehatan berakar pada tiga faktor utama yaitu;
a.       kepadatan penduduk
b.      pola penyakit dan,
c.       kekurangan gizi.

C. Usaha Pemecahan Masalah Kesehatan
            Usaha pemecahan masalah kesehatan yaitu
1.   Usaha pencegahan, pencegahan dilakukan terutama melalui peran serta masyarakat untuk waspada . pelaksanaannya meliputi tiga tahap yaitu;
    1. Pencegahan premier, pada tahap ini yang di lakukan ialah mencegah sedini mungkin melalui pendidikan, mencakup penyuluhan, pendidikan non formal dan pendidikan formal.
    2. Pencegahn sekunder, usaha yangdi lakukan pada tahap ini ialah bantuan kepada mereka yangtelah menunjukan tanda-tanda sakit.
    3. Pencegahan tertier, usaha ini di tujukan pada penderita yang telah mulai sembuh dari penyakit yang dideritanya, dengan cara memeriksakan kesehatannya secara teratur.
  1. Usaha pengobatan, usaha pengobatan merupakan tanggung jawab dan wewenang tenaga medis, persoalan ini lebih banyak di tangani oleh dokter, paramedis,dan tenaga paramedis lainnya.
  2. Usaha pemulihan, usaha ini merupakan cara pemecahan masalah kesehatan yang di lakukan oleh tenaga medis dengan cara memberikan anjuran untuk menjaga kesehatan, larangan-larangan yang harus di jauhi.

D. Pemecahan Masalah Kesehatan Secara Sistematis.
            Masalah kesehatan perlu di pecahkan secara sistematis, artinya ada seperangkat langkah yang mesti di tempuh. Langkah-langkah tersebut meliputi:
  1. Identifikasi masalah.
Yang di telaah ialah penderita, penyebab, frekuensi kejadian, waktu, tempat, jenis dan beratnya masalah kesehatan atau kecelakaan.






rpp tolak peluru sma xi

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah                 :
Mata Pelajaran                :  Pend. Jasmani  Olahraga dan Kesehatan
Kelas / Semester             :  XI
Alokasi Waktu                :  2 x 45 Menit
Materi Pembelajaran        : Atletik Tolak Peluru (Gaya Menyampig)

A. Standar Kompetensi                   
Mempraktekan berbagai keterampilan permainan olahraga dengan teknik dan nilai-niai yang terkandung  didalamnya.

B. Kompetensi Dasar
Memprakekan keterampilan teknik  salah satu Nomor atletik Tolak Peluru dengan menggunakan peraturan yang  dimodifikasi serta nilai kerja-sama, kerja keras dan percaya diri 

C. Indikator
  • melakukan teknik dasar memegang peluru
  • melakukan teknik dasar tolak peluru gaya menyamping
  • melakukan kordinasi tolak peluru dengan awalan baik dan benar

D. Tujuan Pembelajaran
  • siswa dapat melakukan teknik dasar tolak peluru gaya menyamping
  • siswa dapat melakukan rangkaian kordinasi tolak peluru
  • siswa dapat melakukan tolak peluru dengan penuh percaya diri dan kerja keras

E. Langkah Pembelajaran / Pengalaman Belajar :
1. Model Pembelajaran
·        Demonstrasi,
·        penugasan,
·        bagian,
·        keseluruhan
2. Media dan Sumber Pembelajaran
·        Lapangan, Pluit, Peluru, dan alat-alat lain yang sesuai.
·        Buku Pendidikan Jasamani Olah Raga dan Kesehatan SMA Kelas 2 (Drs. Agus Mukholin, M.Pd.)
3. Pengalaman Belajar :
Materi Pokok
Uraian Materi
Formasi
Keterangan
A. Pendahuluan
     (15 Menit) meny-
     iapkan anak-anak
     Untuk mengikuti
     Pelajaran inti

B. Latihan inti
    1. (65 menit)
        Siswa mende-
        ngarkan penje-
        lasan guru 
        tentang materi
        tolak peluru.
















C. Penutup (10 menitt)
Mengembalikan kondisi siswa untuk mengikuti kegiatan berikutnya).
- mengabsen siswa
- berdo’a
- peregangan/pemanasan
  (statis, dinamis)


- Siswa mendengarkan
   dan memperhatikan
   penjelasan guru
- perkenalan dengan peluru (memegang peluru)
-Siswa melakukan gerakan tanpa alat secara bergantian
-Siswa berlatih tolak peluru gaya menyamping tanpa awalan dengan cara : memegang peluru di pangkal jari dengan tiga jari di belakang peluru diletakan dekat leher siku diangkat sejajar bahu, menolak peluru dengan meluruskan sikut diikuti diluruskannya badan sebagai daya dorong.
- Secara bergantian siswa berlatih menolak peluru dengan awalan

- pelemasan
- evaluasi pembelajaran
- tanya jawab
- berdo’a.
XXXXXX
XXXXXX    G
XXXXXX

 

XXXXXX
XXXXXX    G
XXXXXX




 



         











 



       H    G

                                  


XXXXXX
XXXXXX    G
XXXXXX

X = Siswa
G = Guru
→ = Siswa yang melakukan
      gerakan

















LEMBAR PENGAMATAN / PENILAIAN

No.
Nama Siswa
Aspek yang dinilai
Jumlah
Skor
NILAI
1
2
3
4
1







2







3







4







5







6







7







8







9







10







11







12







13







14








Aspek yang dinilai:
1.      sikap tangan cara memegang peluru
2.      sikap awal menolak peluru
3.      sikap badan dan posisi kaki saat menolak
4.      kordinasi rangkaian gerak tolak peluru
5.      sikap keseriusan,kerja keras dan percaya diri


                     Jumlah skor yang diperoleh
Nilai =  ----------------------------------------- X 100%
                     Jumlah skor maksimal




Mengetahui
KEPSEK


_____________________________


Rajagaluh,  Januari 2011

Praktikan,


________________________